Tim Dosen FILKOM UB Melakukan Pemasangan CCTV dengan Fitur Deteksi Objek Manusia berbasis AI

Tim Dosen FILKOM UB Melakukan Pemasangan CCTV dengan Fitur Deteksi Objek Manusia berbasis AI

Tim Pengabdian Masyarakat (PENGMAS), Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) melakukan pemasangan CCTV dengan Fitur Deteksi Objek Manusia berbasis AI di RW 17 Kelurahan Sekarpuro, Kec. Pakis, Kab. Malang. Ketua PENGMAS FILKOM UB, Rakhmadhany Primananda, S.T., M.Kom., bersama dengan anggota, Prof. Dr.Eng. Fitri Utaminingrum, S.T., M.T., Sabriansyah Rizqika Akbar, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Dr. Eng. Gembong Edhi Setyawan, S.T., M.T., serta didampingi mahahasiswa Arvin Mulia Fernanda (’22-TKOM) dan Shadam J’Verron (’22-TKOM).

Kegiatan diawali di bulan September dengan mengadakan sosialisasi ke warga RW 17 melalui rapat warga yang dihadiri pengurus RW dan juga warga. Proses pemasangan dilaksanakan di empat titik pada tanggal 5 Oktober dan 27 Oktober 2024. Empat CCTV berbasis IP ini direkam dalam 1 unit Network Video Recorder (NVR) yang dapat merekam aktivitas di sekitar CCTV selama kurang lebih 2-3 minggu. Penempatan NVR dan monitor ini diletakkan di pos satpam depan perumahan sebagai sarana pendukung satpam perumahan dalam mengamankan wilayah di satu perumahan. Dalam implementasinya, CCTV ini terdapat fitur deteksi objek manusia dengan perimeter atau batas titik yang telah ditentukan. Fungsi fitur ini digunakan agar dapat menangkap dan merekam objek manusia yang dianggap intruder atau penyusup jika masuk ke dalam perimeter. Oleh karena itu, fitur ini dapat memberikan notifikasi awal berupa alarm ketika ada objek yang masuk ke dalam perimeter tersebut.

Rakhmadhany mengatakan bahwa pemasangan CCTV ini dapat memantau semua aktivitas yang terjadi di lingkungan perumahan, mulai dari siapa saja yang keluar masuk, anak-anak yang bermain, serta aktivitas lainnya.
“Pemasangan CCTV juga untuk meningkatkan rasa aman, salah satu fungsi utama dari CCTV adalah untuk mencegah terjadinya kejahatan. Kehadiran CCTV memberikan efek pencegahan yang signifikan bagi pelaku kriminal, sehingga mengurangi risiko pencurian atau perusakan,” jelas Rakhmadhany. (rp/rr)