Mahasiswa FILKOM UB Lulus BANGKIT 2024 Batch 1
Program Bangun Kualitas Manusia Indonesia (BANGKIT) dimulai pada tahun 2021. Program ini merupakan kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Google, GoTo, dan Traveloka untuk melatih talenta digital di Indonesia. Pada BANGKIT2024 Batch 1 resmi dibuka pada 22 Februari 2024. Dalam batch ini, sebanyak 4.650 mahasiswa terpilih dari 55.000 pendaftar untuk mengikuti pelatihan yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI), machine learning, mobile development, dan cloud computing.
Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) pada BANGKIT 2024 Batch 1 berhasil lulus dengan predikat memuaskan dan saat ini terlibat dalam Capstone Project, yang merupakan proyek akhir berbasis tim yang harus diselesaikan oleh peserta. Capstone Project bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari selama program ke dalam solusi nyata yang dapat mengatasi masalah di dunia industri atau masyarakat.
Deswita Marsya Nadia (‘21-Pendidikan Teknologi Informasi) berkolaborasi dengan mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan bersama sama mengembangkan aplikasi LOLOS ASN. Aplikasi tryout CPNS berbasis Android menggunakan machine learning untuk menganalisis hasil tryout pengguna, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta ujian CPNS dan membantu mereka agar lulus dengan hasil yang memuaskan. Deswita mengatakan bahwa strategi marketing aplikasi melalui TikTok dan Instagram dan juga Twitter. Bersama tim lolos ASN melakukan upload konten secara berkala, dalam satu hari itu dengan dua atau tiga materi.
Jasmine Asyifania (‘21-Teknologi Informasi) bersama mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Telkom mengembangkan aplikasi Unsmoke menggunakan gamification approach dengan virtual lung sidekick bertujuan untuk membuat transisi berhenti merokok menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi pengguna yang berjuang untuk berhenti merokok di Indonesia. Aplikasi ini juga sejalan dengan program di Indonesia untuk berhenti ngerokok, merokok berbahaya bagi kesehatan. Hal yang ditanamkan dalam aplikasi ini adalah konsisten dan juga motivasi untuk berhenti ngerokok.
Muhammad Farrel Reginaldo Ahnaf (‘21-Pendidikan Teknologi Informasi) bersama mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Ciputra Surabaya berhasil mengembangkan aplikasi BengCare, layanan otomotif Indonesia yang menghubungkan pengguna dengan bengkel terpercaya. menawarkan rekomendasi berbasis AI, harga transparan, dan proses booking yang nyaman dalam satu platform. Saat ini proses pengembangan dengan melakukan survey ke Jakarta, sementara di Surabaya sudah ada yang ber-partner dengan aplikasi.
Intan Sartika Eris Maghfiroh, S.E., M.B.A. sebagai PIC Program BANGKIT di UB, menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi pencapaian mahasiswa yang berhasil lolos pendanaan inkubasi atas ide bisnis aplikasi mereka.
“Ini adalah bukti nyata dari kerja keras, inovasi, dan semangat mereka dalam menciptakan solusi digital yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami berharap dukungan pendanaan ini dapat semakin memperkuat langkah mereka dalam mengembangkan ide bisnis hingga tahap implementasi. Semoga ini menjadi awal dari perjalanan sukses mereka sebagai wirausaha muda di bidang teknologi,” jelas Intan. (rr)