FGD Institutional Development Plan Program Kredensial Mikro pada Prodi TIF bersama Tim MICROCASA

FGD Institutional Development Plan Program Kredensial Mikro pada Prodi TIF bersama Tim MICROCASA

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Institutional Development Plan Program Mikro Kredensial pada Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Informatika bersama tim MicroCASA. Kegiatan dilaksanakan di gedung F, FILKOM UB pada Rabu (11/09/2024) dibuka oleh Wakil Dekan bidang Akademik, Dr. Eng. Herman Tolle, S.T., M.T.

FGD yang berlangsung satu hari ini ini mengundang Alwin Melkie Sambul, S.T., M.Eng., Ph.D. dari Universitas Sam Ratulangi, Manado dan Nila Firdausi Nuzula, S.Sos., M.Si., Ph.D., dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB selaku narasumber. Dalam presentasi pertama Alwin memberikan penjelasan terkait Kredensial Mikro atau micro-credentials, adalah sebuah sertifikasi atau tanda pengenal yang diberikan kepada seseorang atas keahlian atau keterampilan yang dimiliki.

“Kredensial Mikro biasanya diberikan untuk keahlian atau keterampilan yang spesifik dan terbatas pada suatu bidang atau industri tertentu, pemerolehan pengakuan ini tentunya melalui pelatihan dan ujian yang diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang. Dengan lulus dari pelatihan atau ujian, maka seseorang akan mendapatkan sertifikasi atau tanda pengenal yang menunjukkan bahwa dia memiliki keahlian atau keterampilan yang spesifik di bidang tertentu,” jelas Alwin.

Lebih lanjut menurut Alwin, kredensial mikro dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kredibilitas dan daya saing dalam karir atau bisnisnya, sehingga akan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari rekan sejawat atau industri terkait. Pada kesempatan presentasi selanjutnya, Nila menyampaikan bahwa pelaksanaan Program Kredensial Mikro di UB belum berjalan secara maksimal. Diperlukan sosialisasi lebih lanjut untuk program ini agar dapat dilaksanakan oleh fakultas fakultas yang ada di UB. Tujuan MicroCASA memberikan kontribusi pada modernisasi lebih lanjut dan meningkatkan daya tanggap sistem Pendidikan Tinggi di Malaysia, Indonesia, dan Filipina dengan membangun kapasitas di Universitas lokal untuk bersama-sama merancang dan memberikan kursus singkat, berbasis kompetensi, dan dinilai secara transparan yang mengarah pada penerbitan kredit mikro digital, serta dengan mendukung pengakuan bersama.

Pada FGD hadir, Mahendra Data, S.Kom., M.Kom., Ph.D., sebagai moderator, Ketua Departemen Teknik Informatika, Achmad Basuki, S.T., MMG., Ph.D., Ketua Program Studi Teknik Informatika, Eko Sakti Pramukantoro, S.Kom., M.Kom., Ph.D., dan ketua pelaksana FGD, Widhi Yahya, S.Kom., M.T., M.Sc., Ph.D. Proyek MicroCASA melibatkan 11 institusi pendidikan di Eropa maupun di Asia Tenggara : 1. Universitat Des Saarlandes (USAAR), Jerman, yang berperan sebagai → Koordinator proyek, 2. Universidad Carlos III De Madrid (UC3M), Spanyol, 3. Universita Degli Studi Europea (UER), Italia, 4. Associazione CIMEA, Italia, 5. GIRAF PM e.K., Jerman, 6. Universiti Sains Malaysia (USM), Malaysia, 7. Universiti Malaysia Serawak (UNIMAS), Malaysia, 8. Universitas Brawijaya (UB), Indonesia, 9. Universitas Sam Ratulangi (UNISRAT), Indonesia, 10. University of the Phillipines (UP), Filipina, dan 11. Ataneo De Manila University (ADMU), Filipina.

Widhi mengatakan, tujuan FGD ini untuk mengumpulkan data melalui diskusi terfokus dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang Kredensial Mikro dan MicroCASA.

“Harapan kami pada FGD ini adanya kesamaan persepsi mengenai Kredensial Mikro dan MicroCASA. Tentunya juga konsep yang akan diadopsi oleh FILKOM UB. Sehingga FGD ini menghasilkan kesepakatan dan pemahaman baru,” tutup Widhi. (rr)