FILKOM UB – Up Close and Personal with Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., MT., Ph.D.
Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D. adalah dekan pertama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Tepat delapan tahun yang lalu, Senin, 11 Januari 2016, bertempat di Gedung Samantha Krida, beliau dilantik menjadi dekan FILKOM UB untuk periode 2016-2020. Pada Senin, 13 April 2020 beliau dilantik menjadi dekan FILKOM UB untuk periode 2020-2024. Tahun 2024 ini adalah masa kepemimpinan beliau di FILKOM UB untuk periode yang ke dua.
Bertempat di ruang kerja beliau, Kamis, 11 Januari 2024, beliau meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FILKOM UB seputar pekerjaan, kesukaan dan pengalaman selama bertugas di FILKOM UB.
Berikut adalah riwayat pendidikan beliau secara singkat :
- S1 Matematika di FMIPA, Universitas Brawijaya, 1995,
- S2 Teknik Informatika di ITS Surabaya, 1999,
- S3 University of South Australia, 2014.
Beliau dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Ilmu Komputer pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Berikut ini adalah wawancara PSIK FILKOM UB dengan beliau ;
Q :Apakah kesukaan, hobi, atau kesibukan di luar pekerjaan sebagai akademisi?
A : “Sebenarnya tidak ada hobi secara spesifik, jika ada sesuatu yang sedang trend, seperti misalnya sepeda, saya juga ikut sebatas happy riding untuk berolahraga. Jalan jalan bersama keluarga, jika ada waktu luang atau libur selalu diusahakan, walaupun jarak tempuhnya tidak terlalu jauh seputar Malang”.
Q : Pengalaman menarik atau suka duka selama menjadi dosen
A : Secara spesifik tidak ada, momen membahagiakan ketika saya memperoleh beasiswa S3, kemudian lulus S3, ketika saya memperoleh jabatan fungsional profesor. Alhamdulillah, banyak kemudahan yang Allah SWT berikan kepada saya. Ada juga momen sebagai seorang dosen yang menurut saya bukan duka tapi lebih ke arah ‘mengenakkan’, adalah ketika dikejar deadline, terutama akhir tahun, berkaitan dengan laporan penelitian, koreksi UAS yang harus dikonversi menjadi nilai, juga laporan akhir tahun sebagai dekan”.
Q : Mata kuliah yang sering diampu?
A : “Sesuai dengan keahlian saya, yaitu : 1. Algoritma Evolusi, 2. Machine Learning, dan 3. Kecerdasan Komputasi”.
Q : Penelitian yang sering dilakukan di bidang?
A : “Berhubungan dengan Artificial Intelligence, optimasi, algoritma heuristic dan machine learning”.
Q : Selama menjadi dekan, bagaimana bapak menilai kepemimpinan selama di periode pertama dan kedua di FILKOM UB?
A : “Sulit untuk menilai diri saya sebagai dekan, sebagai manusia biasa pasti ada kekurangan di sisi manapun. Karena jabatan ini adalah sebagai amanah juga pekerjaan tambahan yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya selama dua periode. Bagi saya dengan menjadi dekan adalah kesempatan untuk mewujudkan angan angan saya saat masih mahasiswa. Saat masih mahasiswa saya ingin memiliki ruang belajar mandiri yang nyaman di luar jam perkuliahan, ruang perkuliahan difasiltasi dengan multimedia, audio dan visual yang bagus dan juga penataan taman taman yang rapi seperti di luar negeri. Dengan menjadi dekan saya dapat mewujudkan fasilitas pendidikan sesuai dengan apa yang saya impikan demi kenyamanan bersama di FILKOM UB.
Q :Dalam 2 periode kepemimpinan di FILKOM UB, apakah ada hal yang belum tercapai?
A: “Yang menjadi PR adalah pengembangan gedung riset dan inovasi. Saya berharap suasana riset di FILKOM UB nantinya seperti universitas maju di luar negeri, gedung riset dan inovasi memiliki ruang khusus, sehingga riset dapat terlaksana dengan intensif. Harapannya di tahun 2024 ini gedung riset dan inovasi bisa dimulai pembangunannya sehingga di 2025 bisa digunakan”.
Q :Tantangan yang dihadapi dalam masa kepemimpinan di FILKOM UB?
A : “Tantangan ada, Alhamdulillah, di FILKOM UB saya sangat didukung oleh Wakil Dekan, Kepala departemen, Kepala Program Studi, dan juga Kepala sub Bagian yang siap bekerja demi kepentingan FILKOM. Demikian juga rekan dosen dan tendik yang sangat kooperatif demi kemajuan FILKOM UB.
Q : Harapan bagi FILKOM UB di usia yang ke – 12?
A : “Harapan saya terkait riset di FILKOM, bisa menuju arah implementatif. karena saat ini masih dalam skala lab. Tetapi ini dimaklumi dengan usia FILKOM yang masih 12 tahun dan dosen FILKOM masih banyak yang muda. Saya yakin semuanya hanya masalah waktu saja, karena mewujudkan penelitian yang dapat dinikmati masyarakat ini membutuhkan pengalaman. Ini menjadi fokus saya di sisa masa jabatan sebagai dekan, adalah berusaha untuk ‘membumikan’ hasil penelitian agar dapat dinikmati oleh masyarakat”.
Q : Rencana selepas tidak menjabat sebagai dekan FILKOM UB?
A : Sudah 8 tahun menjalankan amanah sebagai dekan FILKOM, dulu selepas lulus S3, dengan penguasaan materi di bidang algoritma heuristic untuk optimasi, saat itu saya ingin menciptakan aplikasi aplikasi optimasi yang bisa di jual ke industri. Tetapi seiring kesibukan sebagai dekan, cukup sulit mengatur waktunya. Selepas tidak menjabat sebagai dekan FILKOM, keinginan saya adalah melanjutkan mimpi saya dengan menciptakan software yang bisa di jual ke industri.
Q : Selaku ketua Artificial Intelligence (AI) Center UB, apa yang diharapkan dari dengan perkembangan AI di UB dalam short term dan long term?
A : “Sesuai dengan diskusi bersama pak rektor, AI Center ini diharapkan dapat menjadi perekat seluruh penelitian di lingkungan UB. Dengan terjalinnya penelitian kolaboratif antar fakultas di UB yang menerapkan AI dan dapat diimplementasikan di masyarakat. Misal, deteksi penyakit X pada manusia, penelitian kolaboratif gabungan antar fakultas ini diharapkan manfaatnya dapat diimplementasikan di rumah sakit. Untuk kemajuan AI Center UB ini, dalam rencana jangka pendek di bidang penelitian terjadi kolaboratif antar fakultas dan dalam jangka panjang untuk diimplementasikan di masyarakat”.
Q : Apa yang harus dipersiapkan bagi sivitas akademik UB dan FILKOM dengan perkembangan IT yang rapid dan massive?
A : “Perkembangan IT saat ini sebagian besar disertai AI, maka kita harus cerdas dengan memanfaatkan tools yang tersedia untuk membantu kelancaran pekerjaan kita. Jika menolak kehadiran IT yang disertai AI maka kita akan tertinggal. Dalam hal ini kita harus bisa bersahabat dengan kemajuan teknologi, memanfaatkan sisi positif dan memfilter sisi negative”.
Q : Pesan bagi mahasiswa FILKOM UB yang sedang menempuh Pendidikan.
A : “Yakinlah bahwa bekal ilmu yang telah didapat selama di FILKOM cukup bagi mahasiswa untuk berkarya di masyarakat. Tetapi juga dibutuhkan effort yang sepenuh hati tidak setengah hati untuk menjadi ahli. Manfaatkan waktu dengan cerdas, manfaatkan tool, ikuti pelatihan juga sertifikasi yang diadakan di FILKOM dan UB sebagai peningkatan education quality. Juga menjadi individu yang adaptif dengan perkembangan zaman. Sehingga nantinya selesai kuliah dengan bekal yang mantap, siap untuk terjun bekerja di industri atau berwirausaha. ” (rr)