Perusahaan Global Lakukan Kolaborasi Riset Bersama Dosen FILKOM Untuk Ikuti AI For The Global Goals Dari Google
Salah satu dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Dr. Eng. Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc. melakukan kolaborasi riset bersama NIsa Rachmatika yang merupakan Chief Trainer Product & Data Analyst di Akvo Asia Pacific. Akvo sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan perangkat lunak yang berkantor pusat di kota Amsterdam, Belanda. Inisiasi kerjasama ini atas keinginan dari Nisa yang ingin melakukan kolaborasi riset mengenai computer vision untuk disaster mapping yang akan diajukan sebagai proposal grant untuk AI For The Global Goals dari Google.
Senin (13/03/2023) untuk pertama kalinya Nisa hadir di FILKOM UB dan secara langsung bertemu dengan Novanto. Nisa yang merupakan lulusan Master’s Degree MRMIT University Melbourne, Australia dan alumni LPDP tanpa ragu mengajak Novanto dalam penelitiannya. Novanto menjelaskan bahwa Nisa sering menghubungi melalui email untuk mengajak melakukan riset. Yang mendasari Novanto menerima kerjasama ini yaitu latar belakang dari perusahaan Akvo yang bergerak dalam bidang Analisa data untuk berbagai proyek yang dimiliki oleh United Nations atau PBB.
Nisa Rachmatika (tengah) ketika berkunjung ke FILKOM dan bertemu dengan Novanto Yudhistira (kanan)
“Maksud dari mbak Nisa datang kesini yaitu untuk melakukan diskusi karena baliau memiliki ide dalam pembuatan suatu software berbasis deep learning dan computer vision untuk mapping bencana. Beliau juga sudah banyak terlibat dalam berbagai project kebencanaan, salah satunya pada saat bencana gunung Sinabung di Sumatera Utara,” terang Novanto.
Dalam riset yang dilakukan bersama ini nantinya Novanto juga akan mengajak 2 orang mahasiswa dari Prodi Magister Ilkom sebagai anggota. Persiapan pembuatan proposal yang akan diajaukan ke Google rencananya akan dikerjakan selama seminggu ini dengan submit yang dibuka 17 Maret 2023 mendatang. Jika lolos maka Novanto akan melanjutkan riset bersama Nisa untuk mengembangkan aplikasi disaster mapping tersebut. Ide ini muncul dikarenakan seringnya bencana alam yang terjadi di Indonesia khususnya. Lebih dari 85% bencana alam yang terjadi di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan.
Nantinya aplikasi ini akan memberikan informasi dan pemetaan lahan bekas bencana sehingga dapat memonitoring dan mengetahui berapa persen dampak bencana agar selanjutnya mitigasi bencana dapat dilaksanakan. Selain itu aplikasi ini juga dapat membantu memberikan sistem informasi kebencanaan untuk wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh manusia. Tentunya inovasi disaster mapping ini sangat dibutuhkan untuk pengembangannya di era modern saat ini, dengan pemanfaatan teknologi AI, machine learning dan deep learning.
Novanto juga menjelaskan harapanya dengan kolaborasi riset dengan perusahaan global ini akan membawa nama baik FILKOM UB di ranah internasional apalagi jika sampai lolos di AI For The Global Goals dari Google.[drn]