Cerita Dua Mahasiswa FILKOM Terpilih Ikuti Student Exchange Ke Jepang
Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Ifadatul Khoiroh (Teknik Informatika, 2020) dan Ana Balqis Sholehah (Teknik Informatika, 2020) terpilih untuk mengikuti program Student Exchange di Jepang selama 11 hari (19 Februari 2023 sampai 1 Maret 2023). Kedua mahasiswa yang juga tergabung pada student employee di Laboratorium Jaringan Berbasis Informasi mendapatkan rekomendasi dari Ketua Departemen Teknik Informatika, Achmad Basuki, S.T., M.MG., Ph.D.
Ifadatul Khoiroh (Ifa) menceritakan awal mula dirinya dapat mengikuti program tersebut bersama Ana Balqis Sholehah (Ana), dirinya mengetahui dari Kadep TIF adanya surat undangan dari EBA Minamata Fieldwork Program kepada Universitas Brawijaya yang kemudian mereka berdua direkomendasikan untuk mengikuti program Student Exchange.
Ifa dan Ana (memakai almamater UB) bersama mahasiswa Student Exchange lainnya dan perwakilan EBA Minamata Fieldwork Program
Ifa menyampaikan bahwa di Jepang sana mereka mendapatkan berbagai teman baik dari Jepang maupun dari Indonesia dan Malaysia, adapun universitas yang terpilih selain UB yaitu Universitas Syiah Kuala (Indonesia), Universitas Hasanuddin (Indonesia), Universiti Malaya (Malaysia), Universiti Sains Malaysia dan dari Keio University, Jepang.
“Project atau output utama dari kegiatan yang kami lakukan adalah poster dan VR Video. Kami melaksanakan observasi langsung ke lapangan mengenai bencana alam yang telah terjadi di Jepang dan melakukan diskusi serta analisis untuk menemukan solusi relevan dari permasalahan yang ada di Indonesia. Selama 9 hari di Jepang kami melakukan project di 3 derah berbeda, yang pertama di Kumamoto dilanjutkan ke Minamata dan kemudian di Tokyo,” terang Ifa.
Pada saat di Kumamoto, Ifa dan Ana mengunjungi KIC (Kumamoto City International Center), Kumamoto Castle, dan beberapa tempat lainnya untuk mempelajari mengenai gempa yang telah terjadi di Kumamoto, Jepang pada 2016 serta usaha pemerintah serta masyarakat dalam penanganannya.
Ifa dan Ana berfoto di Monumen Nico Robin yang ada di Perfektur Kumamoto
“Selama 3 hari di Kumamoto kami mendapat materi dari Kumamoto University Earthquake Experience Project (KEEP), Kumamoto International Foundation, dan Kumamoto Consultation & Support Plaza for Foreign Residents. Kami juga mempelajari mengenai Data Analysis and Visualization, karena fokus utama program ini bukan hanya mengenai belajar di lapangan melainkan juga bagaimana cara mengumpulkan dan memvisualisasikan data melalui hasil observasi langsung,” sambut Ifa
Selanjutnya mereka berdua menuju Minamata dengan tujuan Tokay University – Aso campus yang merupakan salah satu bangunan atau tempat yang terdampak gempa pada tahun 2016.
“Kami mempelajari sejarah dan penanganan gempa di sana sebagai bahan pembelajaran dalam pengumpulan data observasi dan perancangan solusi dari topik awal yang akan kami angkat,” lanjutnya.
Di Minamata, Ifa dan Ana juga mengunjungi Kumamoto Gakuen (Open Research Center for Minamata Studies), Minamata Environmental Clean Center, ECO-NET Minamata, Main Gate of Chisso Minamata Factory, Minamata Disease Hypocenter, Minamata Bay Landfill, Minamata Disease Cenotaph, Tsuboya, dan Soshisha & Minamata Disease Historical Museum untuk mempelajari mengenai tragedi Minamata Disease di yang telah terjadi di Minamata sejak tahun 1950-an hingga sekarang.
Ifa (kiri) dan Ana (kanan) saat melakukan Post Workshop
Mereka mempelajari bagaimana masyarakat dan pemerintah di sana turut andil dan berupaya dalam menangani bencana yang ada, beberapa diantaranya merupakan penutupan lubang pembuangan limbah chisso dan pengelolaan sampah. Terakhir di Tokyo, Ifa dan Ana fokus pada pengerjaan poster dan ppt (Post Workshop) yang nantinya dipresentasikan pada 27 Maret 2023 mendatang. Selain itu mereka juga mengunjungi Keio University.
Tidak lupa, Ifa dan Ana mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Dekanat & Departemen serta staf di FILKOM yang telah membantu keberangkatan mereka berdua sampai dengan kembali lagi di Indonesia. Tentunya program Student Exchange ini merupakan pengalaman pertama kali bagi mereka berdua. Selain itu mereka juga berpesan untuk mahasiwa FILKOM UB agar lebih aktif dan jangan sungkan untuk selalu berkomunikasi dengan para dosen dan menggambil banyak ilmu serta pengalaman yang dimiliki dari bapak/ibu dosen. Ifa menambahkan, selama ada kesempatan baru, jangan pernah ragu untuk mengambil selama memiliki kemauan dan kemampuan.[drn]