UB Berkolaborasi Bersama FILKOM Selenggarakan Brawijaya International Conference Series, Dekan FILKOM Salah Satu Keynote Speaker
Universitas Brawijaya, Selasa (29/11/2022) adakan Konferensi Internasional yaitu Brawijaya International Conference (BIC) series dengan tema Green, Humane and Divine Paradigm. Konferensi kali ini diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) di Gedung, Auditorium Algoritma, Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM UB) dengan pembahasan Science and Tecnology for Global Disaster and Resilience.
Kegiatan dibuka oleh sambutan Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. dimana beliau menyampaikan bahwa kegiatan konferensi ini menjadi bukti bahwa Universitas Brawijaya mendukung penuh pembangunan baru di era pasca pandemi baik dari segi ekonomi, teknologi dan Kesehatan.
Rektor UB, Prof. Widodo memberikan sambutan
“UB akan selalu mendukung dan memfasilitasi para akademisi, praktisi industri, sektor pemerintahan public dan seluruh pihak terkait dalam berkolaborasi terkait ide-ide pembangunan yang berkelanjutan melalui sebuah konferensi internasional. Tentunya dengan adanya narasumber dari luar akan memberikan manfaat dan ilmu lebih bagi sivitas akademika UB” jelasnya.
Selain itu sambutan juga diberikan oleh Prof. Dr.H. Armanu, SE., M.Sc selaku penaggung jawab kegiatan. menyatakan konferensi ini selain mempresentasikan berbagai temuan penelitian, juga mempertemukan para akademisi. Tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan secara aktif mendiskusikan tren apa yang akan terjadi di masa yang akan datang serta membentuk suatu komunitas yang saling bersinergi bersama.
Prof. Armanu memberikan sambutan
Ketua pelaksana series kali ini, Riswan Septriyadi Sianturi, Ph.D menyampaikan bahwa paper kali ini yang submit berjumlah 45 dan yang diterima sebanyak 35 paper penelitian. Sedangkan untuk review masih terdapat tahapa lanjut saat full paper sudah lengkap, rencananya akan dilaksanakan 25 Desember mendatang.
Pada series kali ini, BIC mengundang beberapa keynote speaker yang berasal dari universitas di luar negeri, diantaranya Assoc. Prof. Emad Takla dari National Research Institute of Astronomy and Geophysics, Mesir (1); Anna Palagyi, Ph.D. dari The George Institute for Global Health, Australia (2); Thomas Gadsden, Ph.D. dari The George Institute for Global Health, Australia (3); Prof. Vidhya Venugopal, M.Sc., Ph.D. dari Sri Ramachandra University Chennai, India (4); Assoc. Prof. Dr. Elisabeth Schroeder-Butterfill dari University of Southhampton, Inggris (5); dan Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, Ph.D, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (6).
Prof. Armanu memberikan cinderamata pada Assoc. Prof. Emad Takla
Yang menarik di series ini, Dekan FILKOM UB, Prof. Wayan menjadi salah satu keynote speaker dimana menyampaikan materi mengenai Artificial Intelligence for Disaster Resilience. Prof. Wayan menjelaskan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini telah ada di berbagai bidang untuk dapat mendukung kebutuhan masyarakat. Salah satu bidang yang kini juga memperoleh manfaat besar dari implementasi AI adalah kebencanaan.
Prof. Wayan dalam menyampaikan materi mengenai artificial intelligence (AI)
Selain itu Prof. Wayan juga berpendapat bahwa peran dari pandemi yaitu mempercepat masyarakat untuk lebih melek dalam hal teknologi, tentu saja ini berhubungan dengan smartphone. Keberadaan smartphone kemudian perlu diberdayakan, masyarakat sudah biasa dengan informasi, misalnya pemanfaatan smartphone untuk informasi tanggap bencana sehingga masyarakat dapat lebih aware ketika terjadi resiko bencana alam. Teknologi AI kemudian memegang peran besar untuk dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh fenomena bencana melalui sistem peringatan dini hingga penyelamatan. Hal ini pun tentunya didukung pula dengan peran dari masyarakat, pemerintah, hingga penyedia teknologi.[drn]