Diskusi Kolaborasi Riset Bersama Prof. Kohei Arai

Diskusi Kolaborasi Riset Bersama Prof. Kohei Arai

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) melalui Laboratorium Komputasi Cerdas melaksanakan diskusi bersama Prof. Kohei Arai dari Saga University, Jepang. Dipandu oleh Dr. Eng. Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc. dan dihadiri Ketua Prodi Magister Ilmu Komputer, Sabriansyah Rizqika Akbar, S.T., M.Eng., Ph.D. serta beberapa dosen FILKOM UB, diskusi ini dilaksanakan secara daring pada Selasa (31/5/2022).

Mengawali acara Novanto menyampaikan terima kasih atas kesediaan dan kehadiran Prof. Kohei Arai yang bersedia hadir dalam kegiatan kolaborasi mengenai riset/penelitian, serta mengenalkan secara lengkap mengenai profil Laboratorium Komputasi Cerdas (Intelligent System Laboratory) FILKOM UB.

“welcome Kohei Arai sensei for our collaboration. In this time I will try to present my research relate to the deep learning applications on several topics,” sambut Novanto.

Sejak kembali dari studi doktoral, Novanto melakukan riset bersama mahasiswa mengenai facial exspression. Menurutnya facial exspression menjadi salah satu topik yang menarik di dalam deep learning. Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan aritificial intelligence alias AI untuk mengenali wajah – wajah orang yang sudah terdaftar di database-nya. Singkatnya, dengan fitur face recognition ini kamera bisa mengenali siapa kalian dari data yang mereka simpan baik dalam cloud server maupun penyimpanan lainnya.

Kedua, Novanto juga menjelaskan mengenai efisiensi deep neural network. Neural Networks dapat diartikan juga sebagai seperangkat algoritma yang dirancang untuk mengenali sebuah pola dengan meniru otak manusia dan dapat menafsirkan data sensorik melalui pelabelan atau pengelompokkan data yang masih mentah. Di sesi ini Novanto menjelaskan mulai dari large scale pest recognition dan satellite image classification.

Lanjut pada pembahasan oleh Prof. Kohei Arai, riset yang disampaikan oleh beliau mengenai work safety at construction sites. Prof. Kohei menyampaikan materi ini karena banyaknya masyarakan khususnya pekerja di Jepang yang mengalami kecelakaan kerja. Dengan menggunakan deteksi AI melalui perilaku dan gestur tubuh yang dianggap aneh oleh komputer. Selain itu tindakan berbahaya dapat terdeteksi melalui digital twins construction (metaverse).[drn]