Dosen FILKOM UB Menjadi Delegasi Peneliti Dalam Program MIT – Indonesia Research Alliance (MIRA)

Dosen FILKOM UB Menjadi Delegasi Peneliti Dalam Program MIT – Indonesia Research Alliance (MIRA)

Dr. Eng., Herman Tolle, S.T., M.T. dosen sekaligus Ketua Jurusan Sistem Informasi (Kajur SI) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) terpilih sebagai salah satu delegasi peneliti dari UB yang mengikuti program kerjasama riset MIT – Indonesia Research Alliance (MIRA). MIRA adalah program kerjasama riset berjangka waktu dua tahun (2019-2020) yang diselenggarakan Kemeristekdikti dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), salah satu universitas terbaik di dunia yang berada di Boston, Amerika Serikat. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas riset dan peneliti Indonesia. Dalam pelaksanaannya program ini dikoordinasikan dengan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), antara lain UI, ITB, UGM, ITS, Unpad, Undip dan Unair.

Selain Herman Tolle ada enam peneliti dari UB lainnya yang ikut serta dalam program ini dan kesemuanya berada dalam naungan koordinasi dengan ITB. Dalam program ini para delegasi peneliti Indonesia akan bekerjasama dengan profesor dari MIT untuk mengembangkan beberapa penelitian bidang energi, bioteknologi, ekonomi, kesehatan dan transportasi dengan didukung dana dari Seed Fund MIT-Indonesia.

Setelah tahap penjajakan kerjasama dan kontrak pada Februari – Oktober 2019 lalu, kemudian para delegasi peneliti diundang untuk datang ke Boston pada 5 – 9 Desember 2019 untuk melakukan tahap pencocokan kegiatan penelitian. Disampaikan oleh Herman bahwa selama seminggu di Boston dirinya disibukkan dengan kegiatan kunjungan ke Media Lab MIT, mengikuti workshop dan diskusi matching topic penelitian dengan empat profesor dari MIT yaitu Prof. Takehiko Nagakura, Prof. Miho Mazereeuw, Prof. Reinhard K Goethert dan Prof. Ziqi Zheng.

Bersama dengan Prof. Takehiko Nagakura, Herman membahas topik penelitian Digital Heritage, yaitu penelitian tentang digitalisasi bangunan bersejarah dalam format tiga dimensi (3D) multilayer di Indonesia dengan target utama adalah Candi Borobudur. Dengan Prof. Miho Mazereeuw dan team, Herman membahas topik penelitian tentang aplikasi crowdsource penanganan bencana khususnya studi kasus pada Sungai Brantas di Batu dan Malang. Sementara itu dengan Prof. Reinhard K Goethert dilakukan pembahasan topik tentang penggunaan teknologi Augmented Reality untuk revitalisasi dan perbaikan bangunan. Terakhir dengan Prof Ziqi Zheng dan Team dilakukan pembahasan topik tentang analisis informasi bencana dari crowdsource geotagging social media.

“Rencananya proposal tentang Digital Heritage akan disubmit pada periode kedua bulan Februari 2020 mengingat kesibukan Prof. Takehiko yang akan melakukan exhibition dalam bulan Desember 2019. Sementara untuk penelitian sistem mitigasi bencana rencananya tim Prof Miho akan melakukan site visit ke Indonesia pada awal Januari 2020,” jelas Herman. [dna]