Colabs Raih Juara 2 Kategori Pengembangan Ide Bisnis TIK di ITCC 2019

Colabs Raih Juara 2 Kategori Pengembangan Ide Bisnis TIK di ITCC 2019

Perwakilan Universitas Brawijaya (UB) menjadi Juara 2 kategori Pengembangan Ide Bisnis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam ajang Information Technology Creative Competition (ITCC) 2019 di Bali pada Kamis – Jumat (31/10/2019 – 1/11/2019). Mereka adalah empat mahasiswa angkatan 2016 dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) dan Fakultas Ekonomi dan BIsnis (FEB), terdiri atas Apriyanto J.P.L. Tobing (Teknik Informatika), Farid Widyatama (Teknik Informatika), Timothy Julian (Sistem Informasi) dan Trivena Stefani Widiarta (Kewirausahaan).

Karya yang diangkat pada ajang kompetisi tingkat nasional tersebut adalah Colabs, sebuah platform untuk memfasilitasi para pemilik ide dan pemilik skill di bidang IT dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Dijelaskan oleh Apriyanto, latar belakang dibuatnya platform ini adalah karena dirinya sering menemukan teman-temannya memiliki ide untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat tapi kesulitan mewujudkannya karena keterbatasan kemampuan bidang IT.

“Kebanyakan orang atau mahasiswa FILKOM khususnya, setelah mengembangkan ide produknya untuk kompetisi, selesai begitu saja. Tidak ada pengembangan dan implementasinya di masyarakat. Dengan adanya Colabs ini kita harap mereka bisa menemukan partner yang bisa diajak bekerjasama,” ujar Apriyanto.

Dengan platform yang dirancang dalam bentuk website ini maka pada fitur collaboration, pemilik ide bisa memposting idenya, sehingga individu berkeahlian IT bisa mengetahui dan bergabung dalam project mewujudkan ide tersebut. Dalam fitur tersebut kolaborasi pemilik ide dan ahli IT juga bisa memilih mentor dari praktisi maupun akademisi profesional untuk menjadi pembimbing. Tidak hanya itu, platform ini juga memiliki dua fitur pelengkap yaitu fitur funding dan fitur marketplace. Fitur funding berfungsi untuk mengumpulkan dana yang kemudian digunakan merealisasikan project. Pada fitur funding ada dua skema pendanaan yang ditawarkan. Pertama skema pendanaan berdasarkan keikhlasan dengan nominal minimal Rp. 10.000,-. Kedua adalah pendanaan berdasarkan beberapa pilihan paket nominal yang telah ditawarkan.

Dijelaskan Apriyanto, platform Colabs saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum benar-benar diaplikasikan ke publik. Hal ini dikarenakan ada satu kelemahan Colabs yang belum ditemukan solusinya.

“Saat kompetisi ITCC kami rasa kami tidak bisa juara 1 karena saat ditanya oleh juri mengenai keamanan ide, kami belum bisa memberikan solusi. Jadi yang dimaksud adalah bagaimana jika ide yang diposting kemudian dicuri dan diakui oleh pihak lain. Kami belum menemukan solusi untuk hal itu,” jelasnya.

Apriyanto berpesan bagi rekan mahasiswa yang ingin mengikuti kompetisi ide bisnis serupa, agar tidak hanya memperhatikan startegi atau konsep bisnisnya saja, namun perlu dipikirkan pula nilai lebih produk jika dibanding produk serupa lainnya. Selain itu perlu pula diperhatikan resiko bisnis yang mungkin timbul dan menentukan bagaimana solusi menanggulanginya.

Untuk diketahui, agar bisa meraih posisi juara 2 di ajang ITCC 2019, tim Colabs harus melalui beberapa tahapan seleksi antara lain pengumpulan proposal dan poster, serta presentasi final dihadapan dewan juri yang terdiri atas CEO perusahaan dan akademisi. Dari capaiannya tersebut tim Colabs berhak atas reward berupa field trip, piala, sertifikat, uang tunai dan free paket hosting selama 3 tahun. [dna]