Kuliah Tamu FGA-DTS 2019 UB Bidang Cyber Security Bersama Huawei

Kuliah Tamu FGA-DTS 2019 UB Bidang Cyber Security Bersama Huawei

Tidak hanya mendapatkan pelatihan dari tenaga pengajar yang berasal dari dunia pendidikan, para peserta program Fresh Graduate Academy – Digital Talent Scholarship 2019 Universitas Brawijaya (FGA- DTS 2019 UB) juga mendapatkan kesempatan belajar dari praktisi industri IT. Seperti halnya pada Kuliah Tamu Bidang Cyber Security yang diselenggarakan pada Selasa (20/8/2019), para peserta menerima materi dari Mohamad Rosidi selaku Direktur ICT Strategy Huawei Indonesia. Kuliah tamu ini dikhususkan bagi sekitar 100 peserta yang mengambil program bidang cyber security dan bertempat di gedung G lantai 2 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB).

Dalam kesempatan tersebut Rosidi menyampaikan beberapa hal penting meliputi resiko keamanan di IoT cloud platforms, strategi mitigasi resiko, penerapan IoT di Huawei hingga isu terkini tentang 5G security risks dan strategi untuk menanggulangi resiko tersebut. Dijelaskan oleh Rosidi bahwa terdapat 4 macam security risks/ resiko keamanan jika memanfaatkan IoT cloud platforms, yaitu external attacks, internal attacks, tenant risks dan management risks. Hingga saat ini banyak terjadi serangan langsung ke cloud server dan cloud server yang telah jatuh ke tangan hackers dapat pula melakukan cloud attacks. Sementara itu internal attacks dapat terjadi jika isolasi data terdapat pada shared environment, sehingga penting untuk dibuat aturan tentang penggunaan data. Tenant risks meliputi rendahnya pemahaman para tenant tentang pentingnya cyber security dan passwords yang lemah sehingga mudah dipecahkan. Sementara management risks meningkat jika ada perluasan privileges bagi pemegang akun admin (administrator). Strategi mitigasi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko – resiko tersebut adalah dengan memanfaatkan (1) enterprise-level full-stack cloud security, atau (2) memanfaatkan security via cloud-device synergy dimana machine learning dan artificial intelligence dapat mensinergikan cloud dan device serta dapat mendeteksi serangan, atau (3) memanfaatkan global/regional certification seperti ISO, TUV, Trusted Cloud, PSA (Germany). [dna]