Grup Riset Geoinformatika FILKOM UB Juara 3 Kompetisi Internasional Custom Script Contest 2019

Grup Riset Geoinformatika FILKOM UB Juara 3 Kompetisi Internasional Custom Script Contest 2019

Grup Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) menjadi satu-satunya perwakilan Asia yang menjadi juara dalam kompetisi tingkat internasional Custom Script Contest 2019 yang diselenggarakan oleh European Space Agency (ESA) (15/5/2019). Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc. selaku Kepala Grup Riset Geoinformatika menyampaikan bahwa keikutsertaannya pada kompetisi tersebut karena adanya tawaran dari ESA untuk berkontribusi membuat sebuah script yang dapat membuat data mentah dari satelit bisa diolah menjadi suatu informasi yang langsung bisa dimanfaatkan oleh publik.

Untuk diketahui saat ini ESA sudah membuka ketersediaan data satelit dari program eksplokrasinya yang meliputi eksplorasi angkasa dan eksplorasi bumi. ESA telah meluncurkan lima set satelitnya pada 2016 lalu, dimana 1 set terdiri dari 2 satelit. Banyaknya data dari hasil eksplorasi satelit ini kemudian dibuka untuk publik secara gratis. Namun demikian data ini masih berupa data mentah yang harus diolah dengan menggunakan hardware dan software yang mumpuni. Karena tidak semua orang memiliki perangkat yang mampu mengolah data mentah tersebut maka ESA membuat Geospacial Cyber Infrastructure (GCI) dan geospatial cloud processing berbasis web. Teknologi ini dapat diakses melalui www.sentinel-hub.com. GCI adalah sebuah infrastrutur sistem informasi geospasial berbasis cyber. Sementara geospatial cloud processing berbasis web berfungsi memproses data satelit menjadi informasi, misalkan menjadi data pemukiman, data vegetasi dan data wilayah kebakaran. Untuk mengembangkan teknologi geospatial cloud processing tersebut maka dibutuhkan berbagai script atau algoritma yang bisa mengubah data mentah satelit menjadi informasi yang bisa dipahami orang awam. Untuk mengumpulkan script tersebut maka diselenggarakan Custom Script Contest 2019.

“Jadi data dari ESA ini sudah merupakan data yang mendekati real time, karena data lokasi yang sama diupdate setiap 3 hari sekali dengan resolusi yang sangat tinggi hingga 10 meter. Dulu update data satelit setiap 2 minggu sampai 1 bulan sekali. Karena satelit masih tunggal jadi butuh waktu lebih lama untuk kembali ke posisi semula,” jelas Fatwa.

Adapun script yang dibuat Fatwa beserta Adzanil Rachmadhi Putra, asisten di grup riset Geoinformatika adalah script yang mampu menghapus tampilan asap dan awan yang menutupi hasil gambar objek di bawahnya, misalkan gambar wilayah kebakaran. Studi kasus yang diangkat adalah kebakaran di wilayah Indonesia tepatnya di Riau, Amerika tepatnya di California serta di Australia. Dengan penelitian di tiga lokasi berbeda dengan kasus yang sama yaitu kebakaran hutan, kemudian diberlakukan script yang sama untuk membuktikan bahwa script tersebut memberikan hasil yang konsisten.

“Ternyata terbukti script kami yang diberlakukan di tiga benu berbeda tersebut untuk kasus kebakaran hutan, menunjukkan hasil yang konsisten. Dimana dengan script itu batas wilayah yang terbakar bisa terlihat dengan jelas tanpa tertutup kabut asap. Dengan begitu bisa langsung terlihat seberapa luas wilayah yang terbakar dan kemana arah penyebarannya,” jelas Fatwa.

Penghargaan pada pemenang Custom Script Contest 2019 sebenarnya diberikan pada acara European Space Agency's 2019 Living Planet Symposium yang diselenggarakan di Milan, Italia pada 13 – 17 Mei 2019 lalu. Namun karena keterbatasan waktu Fatwa beserta tim berhalangan untuk menghadiri acara tersebut. Meski demikian mereka tetap mendapat third prize yang dijanjikan berupa 1-year Individual commercial Sentinel Hub account dengan nilai setara 1.000 EUR.

“Saat mengerjakan sebetulnya kami hanya ingin berkontribusi saja. Tidak menyangka bisa menang seperti ini. Karena script yang lolos uji akan dimasukkan ke library sentinel-hub.com dan kemudian bisa dimanfaatkan banyak orang. Kami ingin script kami bisa memberi manfaat untuk banyak orang. Itu saja sebenarnya kami sudah senang,” ujar Fatwa.  [dna]

Berikut adalah daftar pemenang Custom Script Contest 2019:

Best overall script

  1. Detecting deep moist convection with Sentinel-2, Stavros Dafis, Greece

Agriculture and Forestry

  1. Anomaly Detection – Jean-Baptiste Pleynet, Luxemburg
  2. Forest cut temporal detection – Nicolas Karasiak, France
  3. Pseudo Forest Canopy Density (pseudo-FCD) – Antonio Carlón Paredes, Spain

Marine environment

  1. White-water detection – Mohor Gartner, Slovenia
  2. Ocean plastic detector prototype – Bence Mélykúti, DPhil (Oxf), Germany

Snow and Glaciers

  1. Monthly snow report – Nicolas Karasiak, France
  2. Snow Cover Change Detection – Karl Chastko, Canada

Disaster management and prevention

  1. Detecting deep moist convection with Sentinel-2 – Stavros Dafis, Greece
  2. Seldom and regular water surface detection – Mohor Gartner, Slovenia
  3. Fire boundary script – Fatwa Ramdani, Adzanil Rachmadhi Putral Rachmadhi Putra, Indonesia

Air quality and Urban planning

  1. Green City – Carlos Bentes, Estonia
  2. City Highlights – Thales Sehn Körting, Brazil
  3. Sentinel-1 Urban Areas – Monja Šebela, Slovenia

Other scripts

  1. Land surface temperature (LST) mapping, Slovenia – Mohor Gartner
  2. Monthly composite – Nicolas Karasiak, France
  3. Barren Soil Script – Monja Šebela, Slovenia

Best SAR script

  1. Seldom and regular water surface detection, Mohor Gartner, Slovenia
  2. Sentinel-1 Urban Areas – Monja Šebela, Slovenia
  3. Forest Hurricane, Kamil Onoszko, Poland