Vice President of Data Sciene GOJEK Berbagi Ilmu dengan Peserta FGA – DTS 2019 UB Batch II

Vice President of Data Sciene GOJEK Berbagi Ilmu dengan Peserta FGA – DTS 2019 UB Batch II

Syafri Bahar, Vice President of Data science GOJEK hadir di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya dengan peserta Fresh Graduate Academy – Digital Talent scholarship (FGA – DTS) 2019 Batch II pada Sabtu (2/11/2019). Bertempat di ruang multimedia gedung F lantai 12, acara ini dihari peserta FGA – DTS bidang minat Big Data Analytics dan Cybersecurity.

Sharing session tersebut diawali Syafri dengan menyampaikan sejarah evolusi GOJEK sejak berdirinya hingga kini menjadi Technology-based Ecosystem. GOJEK berdiri sejak 2010, namun pada awal usahanya perusahaan ini masih berbasis call center seperti taksi konvensional pada umumnya. Hingga pada tahun 2015 melakukan launching aplikasi mobilenya dengan empat fitur unggulan yaitu GoRide, GoSend, GoFood dan GoMart. Sejak itu GOJEK berkembang pesat baik dari segi mitra, pengguna hingga income. Tidak berhenti disitu, pada tahun 2016 GOJEK kembali melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk GoPay dan GoCar. Hingga pada tahun 2017 GOJEK berhasil menjadi perusahaan Unicorn pertama di Indonesia yang bernilai lebih dari USD 1 milyar.

“Kemudian tahun 2018 GOJEK mulai fokus pada ekspansi pasar ke Vietnam dan Singapore. Untuk tahun 2019 ini kita mulai ekspansi juga ke Thailand, Filipina dan Malaysia. Kemudian tahun 2019 ini GOJEK juga sudah menjadi The First Decacorn di Indonesia,” jelas Syafri.

Selain Syafri juga berbagi beberapa materi tentang Big Data Analytics dan Cybersecurity, antara lain the story of big data, how can big data create values, big data & artificial intelligent, GOJEK’s allocation engine dan overview of GOJEK’s machine learning use cases. Dijelaskan Syafri bahwa sejak menjadi perusahaan berbasis teknologi, GOJEK sudah melakukan penyimpanan data, meski kala itu masih belum tahu akan dipergunakan untuk apa data tersebut. Pada kenyataannya data tersebut kemudian bisa menjadi kekuatan untuk membangun GOJEK hingga menjadi seperti saat ini.

Big Data dikatakan Syafri mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan (create values), antara lain dengan mampu menciptakan transparansi, dasar melakukan eksperimen, membuat segmentasi dan personalisasi pengguna, serta berguna untuk membuat augmented human decision-making dengan automatic algorithm. Pada poin big data berguna untuk membuat segmentansi dan personalisasi pengguna, Syafri mencontohkan penggunaannya pada fitur GoFood.

 

“Jika kalian membuka aplikasi GoFood, maka tampilan rekomendasi makanan setiap pengguna tidak akan sama. Karena apa yang direkomendasikan oleh mesin itu berdasarkan data lokasi, histori kebiasaan masing-masing pengguna. Dan ini meningkatkan hingga 20 – 30% jumlah konversi pengguna yang menggunakan layanan itu,” jelas Syafri. [dna]