Hamagon, Solusi Menangani Hama Tanaman

Hamagon, Solusi Menangani Hama Tanaman

Hamagon sebuah aplikasi identifikasi hama tumbuhan, dengan kemampuan untuk mengenali jenis hama tumbuhan dan memberikan bantuan berupa rekomendasi menangani hama tersebut. Aplikasi mobile ini dibuat oleh tiga mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Baharudin Yusuf Widiyanto (Teknik Informatika), Allysa Apsarini Shafhah (Teknik Informatika) dan Kevin Aditya Firmansyah Putra (Teknologi Informasi).

Latar belakang dibuatnya aplikasi ini karena Indonesia adalah negara agraris yang memiliki kekayaan alam melimpah. Namun karena iklimnya yang tropis dan curah hujan tinggi maka tidak hanya tanaman saja yang bertumbuh subur, tetapi juga hama tanaman yang beragam banyak mewabah mengganggu tanaman dan mengurangi hasil panen serta pendapatan para petani. Sementara itu pendidikan petani yang relatif rendah juga mengakibatkan minimnya pengetahuan tentang berbagai jenis hama dan cara penanganannya.

Oleh karenanya Hamagon dibuat dengan menggabungkan pengetahuan pakar, kemampuan dari kecerdasan buatan dan petani untuk menciptakan suatu sistem pengetahuan hama yang mutakhir. Cara kerja fitur untuk mengenali hama adalah dengan mengambil gambar dari hama tersebut dan melakukan submit pada aplikasi Hamagon. Dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (Ai) yang telah dilatih, Hamagon akan mengidentifikasi jenis hama yang ada pada gambar dan kemudian memberi deskripsi tentang hama tersebut. Selanjutnya Hamagon juga akan memberikan rekomendasi penanganan yang sebaiknya dilakukan dan jenis obat-obatan untuk menghadapi hama tersebut. Informasi yang tersedia pada aplikasi akan selalu diupdate oleh pengembang aplikasi.

Tidak hanya itu, Hamagon juga menyedikan fitur chat dan layanan informasi serta pemberitahuan tentang hama. Fitur chat berfungsi untuk menyampaikan pertanyaan seputar hama dan kemudian akan dijawab oleh pakar yang terdaftar pada aplikasi. Petani lain yang tergabung dalam aplikasi juga bisa menanggapi atau membantu memberi jawaban. Sementara itu fitur layanan informasi dan pemberitahuan akan memberikan informasi melalui push notification tentang wabah hama terbaru. Informasi ini diambil dari sumber terpercaya seperti media massa atau informasi dari badan pemerintah.

“Diharapkan dengan aplikasi ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan para petani untuk mengendalikan hama, sehingga kemudian dapat menjaga ketahanan pangan dan mendorong budidaya pertanian berkelanjutan di Indonesia,” jelas Allysa.

Aplikasi Hamagon ini telah membawa Allysa dan rekan-rekannya menjadi juara 1 kategori Pengembangan Aplikasi Android dalam kompetisi Information Technology Creative Competition 2019 (ITCC 2019) di Bali (31/10/2019 – 1/11/2019). Kompetisi tingkat nasional ini diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi (HMTI) Universitas Udayana. Dimana pada tahun 2019 hadir dengan lima cabang lomba meliputi pemrograman, desain web, cerdas cermat, pengembangan aplikasi android dan pengembangan ide bisnis TIK. [dna]

Video tentang Hamagon dapat diakses di https://youtu.be/AcUKig-aGwU.