Kunjungan Kerja dan Diskusi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Kunjungan Kerja dan Diskusi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Direktorat Pusat Pengkajian Industri, Manufaktur, Telematika dan Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan kunjungan kerja serta diskusi ke Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) pada Kamis (11/10/2018). Perwakilan BPPT yang hadir pada kesempatan itu adalah Dr. Eng Sarjono, M.Eng., B.Eng. selaku Kepala Bagian Program dan Anggaran, Drs. Romli, M.App.Comp. dan Pudji Astuti, S.E. Kunjungan tersebut disambut positif oleh Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si, M.T, Ph.D. selaku Dekan FILKOM beserta jajarannya. Hadir juga pada kesempatan itu Ir. Heru Nurwarsito, M.Kom selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik FILKOM dan Tibyani , S.T, M.T selaku staff ahli Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Setelah dibuka dengan sambutan dari Dekan FILKOM, acara dilanjutkan dengan presentasi dari BPPT terkait perkembangan industri di dunia dan Indonesia. Dr. Eng. Sarjono mengungkapkan bahwa kini dunia telah memasuki Industri 4.0 yaitu masa dimana industri menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk mengubah cara beraktivitas manusia dan dunia kerja. Dampak positif pada dunia kerja berupa efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi. Namun hal ini juga berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan.

Dijelaskan oleh Sarjono, salah satu strategi Indonesia memasuki Industri 4.0 adalah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri tanah air. Kelimanya meliputi industri makanan dan minuman, otomotif, elektronik, kimia serta tekstil. Selain itu pemerintah akan meningkatkan perkembangan sektor ekonomi digital. Hal ini berdasarkan pertimbangan Indonesia yang memiliki populasi 265.4 M, dimana 132.7 M adalah pengguna internet, 130.0 M pengguna social media dan 177.9 M pengguna mobile devices. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor ekonomi digital. Namun demikian potensi ini tidak akan berkembang jika tidak dilakukan upaya yang optimal. Dikarenakan terdapat beberapa isu yang harus terlebih dulu ditangani meliputi infrastruktur dan jaringan internet yang belum merata, permodalam UMKM, regulasi dan keamanan data. Selain itu produk impor juga masih mendominasi e-commerce dalam negeri. Tercatat hanya 6-7% produk lokal yang dijual di platform e-commerce tanah air tahun 2017. BPPT mengajak FILKOM untuk bisa bekerjasama menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut khususnya melalui edukasi di dunia pendidikan. Harapannya kunjungan ini menjadi awal kerjasama yang lebih jauh kedepannya, sehingga bisa memberikan manfaat bagi BPPT, FILKOM dan bagi Indonesia.