Mahasiswa FILKOM 2nd dan 3rd Runner Up English Parade 2017

Mahasiswa FILKOM 2nd dan 3rd Runner Up English Parade 2017

Dua Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) berhasil menjadi juara 2nd dan 3rd Runner Up pada English Parade 2017 (6-7/5/2017). Dalam kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Administration English Club, FIA UB tersebut Muhammad Fauzi yang berkompetisi dalam tim dengan nama Team UB Golden Snitch bersama Leiditya Naristi (FTP) berhasil menjadi 2nd Runner up. Sementara Ahmad Fathur Rahman mahasiswa program studi Teknik Informatika FILKOM UB angkatan 2016 yang berpasangan dengan Haris Apriyanto (Ilmu Gizi/2012/alumni) berhasil meraih juara 3rd Runner Up. Selain berprestasi dalam kompetisi berkelompok, Fauzi secara individu juga terpilih sebagai 10th Best Speaker.  

Disampaikan oleh Muhammad Fauzi bahwa kompetisi English Parade (EP) 2017 merupakan open debate competition, dimana siapapun berhak mengikuti kompetisi tersebut. Pendelegasian tim Universitas Brawijaya dalam kompetisi EP tersebut merupakan merit based dimana setiap mahasiswa dapat ikut serta dan mengajak siapapun untuk menjadi team mate. Program pemilihan delegasi UB kali ini masih termasuk dalam Program Pro-Ams (Pro & Amateurs) yang digagas Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris UB (FORMASI UB) dengan tujuan untuk regenerasi debater baru yang berasal dari mahasiswa angkatan 2015 dan 2016. Debater yang telah berpengalaman menjuarai kompetisi dipasangkan dengan debater baru agar terjadi transfer knowledge dan meningkatkan keahlian debatnya.

“Pada kompetisi ini saya berkesempatan turun dengan senior yaitu Leiditya Naristi serta Fathur berkesempatan turun dengan Haris Apriyanto. Dengan harapan hasil maximal yaitu menjadi juara di kompetisi ini,” ujar Muhammad Fauzi.

Untuk memperoleh predikat juara Muhammad Fauzi dan Ahmad Fathur harus melalui beberapa tahapan seleksi. Dalam EP 2017 diberlakukan sistem British Parliamentary dimana setiap tim terdiri atas 2 orang dengan waktu casebuilding maksimal yang diberikan 15 menit. Setiap grup terdiri atas 2 tim pro dan 2 tim kontra. Terdiri atas empat tahapan seleksi yang harus dilalui setiap tim peserta meliputi babak pra eliminasi, quarter final, semi final dan grand final. Karena merupakan open debate maka peserta kompetisi ini yang terdiri atas 36 tim di babak awal merupakan mahasiswa dan umum antara lain dari UB, UGM, UNESA, UNAIR, Sanata Dharma, STIPRAM, UK PETRA, ITS dan independent. Berada di posisi 2nd dan 3rd runner up, sebagai perwakilan UB Muhammad Fauzi berharap dikompetisi mendatang dirinya dapat meningkatkan prestasi jika terpilih lagi sebagai delegasi dari UB.

“Kali ini masih dapet 2nd runner up karena kami kurang responsive terhadap kasus lawan. Selain itu banyak detail serta proses dari argumen yang belum berhasil dipaparkan. Sehingga kasus kami kurang convincing dibandingkan kasus lawan yang sudah bisa menjawab seluruh skenario yang bisa ditemui dalam debat grand final,” jelas Muhammad Fauzi. [dna]