Workshop JCI BBPC 2016

Workshop JCI BBPC 2016

Untuk mempersiapkan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang akan ikut serta dalam kompetisi  Junior Chamber International Best Business Plan Competition (JCI BBPC) 2016, maka FILKOM UB menyelenggarakan kegiatan workshop persiapan JCI BBPC 2016 pada Sabtu (16/9/2016). Bertempat di ruang meeting A1.3 FILKOM, dua orang pemateri yang dihadirkan adalah Rinov Waludyantoro selaku Praktisi online marketing/internet marketing dan Nila Firdausi Nuzula, PhD. selaku Akademisi Business Plan dari FIA UB.

Dengan dipandu moderator salah satu dosen FILKOM H. Tibyani ST., MT. sesi pertama diisi dengan penyampaikan materi oleh Rinov. Dipaparkan olehnya bahwa dalam hidup hanya ada dua pilihan yang harus dipilih yaitu menjual atau membeli. Dengan kemajuan teknologi saat ini peserta yang hadir disarankan untuk bisa menjadi penjual atau wirausaha dengan memanfaatkan kemampuan pribadi, media yang ada dan kepekaan terhadap apa yang diperlukan oleh masyarakat saat ini.

Terdapat dua jenis pilihan wirausaha yaitu wirausaha konvensional dimana penjual dan pembeli harus bertemu langsung dan umumnya membutuhkan modal yang besar untuk memulainya. Selain itu ada juga wirausaha online yaitu jenis wirausaha yang memanfaatkan teknologi dengan modal mulai dari nol rupiah. Untuk memulai menjadi wirausaha online fasilitas minimal yang diperlukan adalah internet dan tentu saja produk untuk dijual.
“Kelebihan lain dari wiarusaha online selain tidak perlu modal besar, kita bisa selalu dekat dengan keluarga karena usaha ini bisa dikerjakan dirumah,” paparnya.

Ditambahkan oleh Rinov bahwa untuk memulai menjadi wirausaha online seseorang harus menentukan jenis produk yang akan dijual dengan terlebih dahulu melakukan riset terkait produk tersebut dan melakukan pengukuran kekuatan kompetitor penjual produk serupa melalui teknologi rank checker seperti baclinks dan alexa. Selanjutnya dapat dilakukan tahapan promosi. Banyak orang berpikir pemasangan iklan harus mengeluarkan biaya mahal. Namun teori tersebut kini tak berlaku karena kini telah banyak media yang menawarkan pemasangan iklan secara gratis di media online. Teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan lebih baik lagi oleh para wirausaha online.

Sementara itu pada sesi kedua Nila berbagi pengetahuannya tentang bagaimana cara membuat business plan yang optimal. Dijelaskan oleh Nila bahwa Business Plan adalah dokumentasi tertulis yang menjelaskan bagaimana suatu usaha dapat mencapai tujuannya. Business plan yang baik berisi tujuh hal penting sebagai berikut (1) jenis usaha, (2) permintaan pasar terkait produk yang akan dijual, (3) tingkat kompetisi di industri tersebut, (4) strategi yang akan dijalankan, (5) sumber daya apa yang dimiliki, (6) penjelasan aspek keuangan dan estimasi pendapatan, serta (7) resiko dan kesempatan yang akan dihadapi. Nila juga mengingatkan bahwa business plan tidak bersifat statis atau tetap. Business plan sebaliknya merupakan hal yang dinamis mengikuti perkembangan jaman. Karenanya para wirausahawan harus jeli dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah.
“Antisipasilah masalah dan selalu ingat untuk merevisi business plan secara rutin. Mungkin kalian akan menemukan titik dimana berwirausaha itu tidak mudah. Tapi yang perlu kalian ingat if it was easy, everyone would do it,” ungkap Nila memotivasi mahasiswa FILKOM yang hadir sebagai peserta. [dna]