Workshop Pembuatan Proposal untuk Memenangkan Kompetisi Internasional di Kitakyushu Fukuoka Jepang

Workshop Pembuatan Proposal untuk Memenangkan Kompetisi Internasional di Kitakyushu Fukuoka Jepang

Untuk membekali mahasiswa Universitas Brawijaya khususnya perwakilan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) yang terpilih untuk berkompetisi dalam ajang International Student Design Competition di Kitakyushu Fukuoka Jepang, maka diselenggarakanlah workshop pada Sabtu (1/10/2016). Workshop tersebut bertajuk “How to Create a Good Proposal that Wins 2016 International Student Design Competition in Kitakyushu Fukuoka Japan. (Digital City Kokura and Smart City)”. Diikuti oleh belasan peserta, workshop ini menghadirkan tiga orang pembicara yaitu dua orang dosen FILKOM H. Tibyani, ST., MT. dna Hanifah Muslimah Azzahra, S.Sn., M.Ds. serta satu dosen PWK FT UB Dr. Eng. Turminingtyas Ayu Rachmawati, ST., MT.

H. Tibyani  sebagai ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan bahwa dengan adanya workshop ini diharapkan peserta dapat memperoleh ide mengenai proposal yang akan diangkat dan diajukan untuk ikut serta dalam 2016 International Student Design Competition in Kitakyushu Fukuoka Japan. Pada kesempatan itu Tibyani berbagi pengetahuannya tentang Kitakyusu yang menjalankan proyek Eco-Town. Pada tahun 1960 Kitakyushu adalah kota yang terkontaminasi polusi tinggi akibat pengembangan sektor industry yang tidak ramah lingkungan. Namun dalam 30 tahun Kitakyushu dapat berubah menjadi kota yang asri berkat eco-town project yang diterapkan. Berbagai tahapan strategi diterapkan pada rentang waktu tersebut. Strategi pertama dengan membangun Low Carbon Urban Structure. Kitakyusu membangun infrastuktur kota yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga angin dan tenaga surya. Strategi 2 dengan mengembangkan budaya atau kebiasaan sosial masyarakat agar sadar lingkungan. Mulai pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah hingga penerbitan regulasi dan edukasi bagi masyarakat wilayah tersebut untuk ikut serta berpartisipasi memisahkan sampah rumah tangganya berdasarkan jenis yang dapat mudah terurai dan yang tidak dapat terurai alami. Strategi 3 dengan mengedukasi industri yang mengembangkan usahanya di wilayah tersebut. Setiap industri diwajibkan mampu mengolah limbah industrinya sendiri sehingga saat dilepas di alam bebas tidak berpotensi merusak lingkungan. Strategi 4 dengan pengembangan sumber daya manusia yaitu dengan pemberian edukasi berkelanjutan baik di lingkup sosial, pendidikan maupun lingkup ekonomi dan informasi media massa.

Pada sesi ke berikutnya Hanifah menyampaikan materi tentang bagaimana membuat desai visual untuk City Branding. Pada kesempatan tersebut Haniaf mengangkat berbagai strategi city branding beberapa kota di luar negeri dan di Indonesia, antara lain New York, Bandung dan juga Malang. Hanifah mengajak peserta untuk mencermati setiap desain city branding masing-masing kota apakah kelebihan dan kekurangannya. Sementara itu pada sesi akhir Dr. Eng. Turminingtyas berbagi pengetahuannya mengenai standar kota yang dapat dikatakan sebagai smart city. Dijelaskan oleh Turminingtyas bahwa terdapat tiga jenis kota berdasarkan arah perkembangan tata kotanya. Pertama adalah Kota Layak Tinggal yang aman dan nyaman. Kota jenis pertama ini harus memenuhi kriteria (1) strong neighborhoods, (2) walkable, (3) affordable, (4) comfortable, (5) cultural dan (6) good connectivity. Jenis kota kedua adalah Kota Hijau yang berketahanan iklim dan bencana. Dimana harus memenuhi kriteria (1) enough green openspace, (2) green waste, (3) green transportation, (4) green water, (5) green energy, (6) green building dan (7) resilience. Sementara jenis koat ketiga adalah Kota Cerdas/Smart City yang berdaya saing dan berbasis teknologi. Kota jenis ketiga ini disampaikan oleh Turminingtyas harus memenuhi kriteria (1) smart economy, (2) smart people, (3) smart governance, (4) smart mobility, (5) smart environment dan (6) smart living.

Pada akhir sesi peserta yang hadir kemudian membentuk kelompok dan menentukan topik yang akan diangkat pada 2016 International Student Design Competition in Kitakyushu Fukuoka Japan. Dari sesi tersebut kemudian terbentuklah 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 3 orang mahasiswa UB lintas fakultas yaitu FILKOM, PWK dan Arsitektur. Keenam kelompok tersebut membuat proposal dengan tema besar city planning namun dengan berbagai detil kasus dan tema yang berbeda, meliputi (1) Integrated of smart Trash Bin and Internet Waste Bank, (2) Automatic Virtual Mapping Based on Local Content, (3) Kokura City Child Care, (4) Integrated Smart Waste Management System, (5) Automatic Accident Detection and Tracking System with Virtualization map using Web GIS dan (6) Kokura Carbon Bank and Digital Tree. Keenam proposal tersebut sebelum disubmit untuk kompetisi akan terlebih dahulu direview oleh tim reviewer yaitu Dr. Eng. Fadly Ustman, ST., MT. dosen PWK FT UB dan alumni Miyazaki University, Dr. Eng. Fitri Utaminingrum, ST., MT. dosen FILKOM dan alumni Hiroshima University serta Dr. Eng. Siti Sendari, ST., MT. doesn Teknik elektro UM dan alumni Waseda University. [dna]