Dinkes Kota Malang Jalin Kerjasama dengan FILKOM UB
Dinas Kesehatan Kota Malang menjalin kerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) dalam penyelenggaraan pengembangan teknologi informasi. Jalinan kerjasama ini dikuatkan dengan telah dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama antara Dinkes Kota Malang yang diwakili oleh Kepala Dinkes Kota Malang, Dr. Dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM. dengan FILKOM UB yang diwakili oleh Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si, M.T, Ph.D selaku Dekan FILKOM UB pada Senin (25/4/2016). Kerjasama akan mencakup pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dan Ilmu Komunikasi (TIK) dalam bidang kesehatan, pengembangan Sistem Informasi bidang kesehatan yang disesuaikan dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM).
Disampaikan oleh Arief Andy Soebroto, S.T, M.Kom salah satu dosen pengajar FILKOM UB yang telah membuat teknologi sistem informasi untuk membantu dinas kesehatan bahwa kerjasama ini tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman antara Dinkes Kota Malang dengan UB pada 25 Juni 2014 lalu.
“Harapannya TIK bisa support bidang kesehatan secara riil, bukan hanya sekedar berhenti pada penelitian di laptop saja,” ungkap dosen FILKOM yang akrab dipanggil Aan ini.
Sejak 2015 lalu Aan beserta timnya telah melakukan beberapa penelitian teknologi IT dan sebagian diantaranya juga telah diimplementasikan di beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat wilayah Dinkes Kota Malang. Sebagai contoh pada Aan beserta tim bekerjasama dengan Dinkes Kota Malang, Puskesmas Kendal Kerep dan Puskesmas Bareng membuat Sistem Edukasi Deteksi Stroke pada tahun 2015 dan kemudian membuat Sistem Informasi Geografis Wilayah Penyebaran Penyakit di Kota Malang/SIGMAS pada awal tahun 2016. Sementara itu saat ini yang masih dalam proses pengembangan adalah Sistem Informasi Puskesmas/SIMAS yang dapat terhubung dengan pihak BPJS dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Disampaikan oleh Aan bahwa SIMAS dapat dimanfaatkan oleh puskesmas sebagai pusat manajemen yang dapat menyimpan rekam medis elektronis pasien dan kemudian dari data rekam medis tersebut akan dapat disajikan informasi sebaran penyakit di Kota Malang. Dengan sistem yang dibuat terintegrasi, informasi tersebut kemudian dapat diakses pula antar puskesmas dan oleh Dinkes Kota Malang, bahkan Kemenkes RI. Dengan informasi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan terbaik untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia.
“Hari ini (04/05/2016) teknologi kami dipresentasikan oleh pihak puskesmas pengguna kepada Juri tenaga kesehatan (Nakes) teladan propinsi Jawa Timur. Jadi bisa dikatakan teknologi yang kami buat ini dipromosikan untuk dapat digunakan oleh seluruh puskesmas se-kota Malang. Karena peserta Nakes teladan yang hadir dari perwakilan puskesmas se-Kota Malang,” jelas Aan. [ank/dna]