FILKOM Turut Aktif dalam Penelitian Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan

FILKOM Turut Aktif dalam Penelitian Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan

Penggunaan Teknologi Informasi (IT) saat ini telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Tidak terkecuali dalam pemanfaatannya untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam di suatu negara. Untuk itu Fakultas Ilmu Komputer/FILKOM (d/h PTIIK) turut aktif dalam berbagai penelitian yang diselenggarakan di bawah naungan Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan (PSKK) Universitas Brawijaya.

Arief Andy Soebroto, ST., M.Kom. selaku salah satu tenaga pengajar di FILKOM yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di PSKK UB menjelaskan bahwa PSKK hingga saat ini terdiri atas sekitar 20 orang dosen peneliti dari berbagai fakultas yang ada di UB. Masing-masing peneliti berkontribusi sesuai dengan bidang keahliannya yang berhubungan dengan kebumian dan kebencanaan.

FILKOM sendiri hingga saat ini telah berperan serta dalam beberapa penelitian kebencanaan meliputi Penelitian Peringatan Dini Bahaya Banjir (2010 – 2012), Penelitian Peringatan Dini Bahaya Tsunami (2012 – 2013) dan yang sedang dalam pengerjaan adalah Kajian Penempatan Sistem Monitoring Gunung Berapi Real Time bekerjasama dengan BPBD Kab. Probolinggo.
“Untuk kajian ilmiahnya sudah selesai, tapi untuk implementasinya masih banyak hal yang harus diurus seperti perijinan peletakan sistem monitoring itu sendiri di kaldera gunung berapi. Rencananya Gunung Bromo. Tapi Itu butuh waktu dan kita targetkan tahun ini bisa selesai,” jelas Arief Andy pada acara konferensi pers yang diselenggarakan di UB Guest House Jumat (15/1).

Untuk mendukung para peneliti di UB yang memfokuskan penelitiannya pada bidang kebumian dan kebencanaan tersebut maka PSKK UB dibentuk. Meski sudah didirikan sejak tahun 2007 lalu namun pusat kajian ini baru kembali aktif pada tahun 2015 lalu. PSKK UB ini dirasa penting keberadaannya mengingat bahwa provinsi Jawa Timur memiliki potensi bencana alam yang tinggi karena berada dalam kawasan ring gunung berapi muda dengan usia 1-2 juta tahun. Harapannya PSKK UB dapat memberikan bantuan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah khususnya di jawa Timur untuk menciptakan sebuah sistem yang andal dalam upaya pencegahan dan penanggulan bencana. PSKK UB membuka diri untuk berbagai bentuk kerjasama terkait kajian maupun penerapan bidang kebumian dan kebencanaan.
“Kita juga mengacu pada UU No.24 Tahun 2007 yang sebetulnya mengharuskan setiap kota dan kabupaten memiliki badan atau unit pencegahan dan penanggulangan bencana. Kita ingin banyak membantu di situ,” jelas Dr. Eng. Tuminingtyas Ayu R., sekretaris PSKK UB. [dna]