Sistem Monitoring Udara (Monita) Online Karya Mahasiswa FILKOM

Sistem Monitoring Udara (Monita) Online Karya Mahasiswa FILKOM

Kemajuan teknologi yang sangat pesat telah mampu mempermudah manusia dalam menyelesaikan berbagai pekerjaannya dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian alam dapat berakibat buruk, salah satunya dapat berimbas pada meningkatnya pencemaran/polusi udara. Udara yang terkontaminasi zat-zat berbahaya dapat memberi efek negatif pada kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Polusi udara yang dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Selain itu pada manusia, polusi udara dapat menyebabkan permasalahan pernapasan hingga menjadi salah satu pemicu terjadinya stroke.

Berlatar belakang ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi polusi udara, maka mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer/FILKOM (d/h PTIIK) membuat sebuah alat pengukur kadar polusi udara yang diberi nama ‘Monita’. Nama Monita merupakan singkatan dari Sistem Monitoring Udara Online menggunakan Wireless Sensor Network. Kelima mahasiswa FILKOM tersebut adalah Hermawan Heri Wijaya        (Siskom/2012), Muhammad Rusyadi (Siskom/2012), Gladina Desideria (SI/2012), Rizki Eka Putra (Siskom/2012) dan Enggar Saka Dirgantara (Informatika/2013).

Disampaikan oleh Hermawan Heri bahwa Monita terdiri atas mikrokontroller, alat pendeteksi polusi udara yang dibuat dari gabungan beberapa sensor, serta media untuk menunjukkan hasil pengukuran kadar polusi udara berupa komputer atau mobile device. Cara kerjanya, alat pendeteksi udara diletakkan di lokasi yang ingin diukur kadar polusi udaranya, kemudian alat tersebut akan mendeteksi dan mengukur kadar CO2, kualitas udara, suhu dan kelembapan wilayah dalam radius 5 meter dari alat. Hasil pengukuran tersebut akan disimpan pada database untuk kemudian diunggah ke internet, sehingga kemudian datanya dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun dalam bentuk halaman website dan aplikasi mobile. Meski telah diujicoba dan bekerja baik pada localhost, namun Monita masih belum dapat digunakan secara luas oleh publik karena masih dalam proses pengembangan lebih lanjut.
“Untuk penggunaan publik masih belum bisa, karena Monita yang kami buat hanya 2 alat dan masih belum bisa diakses secara luas karena halaman web dan aplikasi smartphone masih dalam tahap perancangan,” ungkap Hermawan Heri.

Untuk diketahui, awalnya Monita merupakan proyek yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pada semester 4 yang kemudian dikembangkan dalam bentuk gagasan ilmiah tertulis. Karena beberapa mata kuliah yang ditempuh Hermawan dan timnya memungkinkan gagasan tersebut dapat direalisasikan, maka mereka mencoba mencari referensi dan dana untuk merealisasikannya. Monita yang diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2014 tersebut kemudian berhasil lolos hingga memperoleh pendanaan dari DIKTI pada tahun 2015. [dna]