D.Sc. Fatwa Ramdani, S.Si., M.Sc. Menjadi Pembicara Talkshow Dalam Acara Launching Majalah Display

D.Sc. Fatwa Ramdani, S.Si., M.Sc. Menjadi Pembicara Talkshow Dalam Acara Launching Majalah Display

Sabtu, 05 Desember 2015 bertempat di Gedung H Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, LSO Display mengadakan acara Launching Majalah Display yang pertama. Acara yang dihadiri oleh civitas akademik, mahasiswa dan dosen tersebut membahas mengenai kesuksesan DISPLAY Filkom sebagai lembaga pers mahasiswa yang berhasil membuat majalah kreatif yang pertama. Puncak acara ini diisi dengan acara open talkshow bertemakan “Artificial Intelligence, Helper atau Disaster ?”. Bapak Fatwa Ramdani sebagai Ketua Pusat Kajian Informatika Fakultas Ilmu Komputer dipilih menjadi pembicara dalam acara talkshow tersebut didampingi oleh Ibu Rekyan Regasari Mardi Putri, S.T, M.T selaku dosen Fakultas Ilmu Komputer.

Menurut Bapak Fatwa Ramdani dengan berkembangnya Internet Of Things manusia berusaha untuk semakin memenuhi kebutuhan mereka dengan bantuan teknologi. Bagaimana permasalahan sehari-hari dapat dipecahkan dengan algoritma yang dikombinasikan dengan teknologi. AI sendiri muncul sekitar tahun 90-an dimana sistem dibuat menyerupai makhluk hidup dan memiliki kecerdasan seperti manusia. Beliau menambahkan bahwa AI sendiri dapat diarahkan membantu pekerjaan manusia namun juga dapat berdampak sebagai bencana yang merugikan apabila tidak ditangani dengan baik. Salah satu contoh penerapan AI di bidang Geo Informatika yaitu pada drone yang dibuat menyerupai hewan, kemudian drone dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menghadapi angin yang kencang, presisi dan akurasi terjaga dengan baik.

Selain sisi positif yang dibawa oleh penerapan AI, Beliau juga menambahkan bahwa AI juga dapat berdampak buruk bagi manusia. Manusia akan kehilangan kemampuan yang dimilikinya apabila semua kegiatan sehari-hari tergantikan oleh teknologi AI. Manusia perlu memiliki kesadaran yang tinggi bahwa AI tetaplah memiliki kebatasan. AI tidak dapat menggantikan peran manusia seutuhnya karena menurut beliau sebuah teknologi tidak dapat memiliki “Wisdom” dan “Heart”.Bumi semakin tua, sumber daya alam semakin terbatas sedangkan sumber daya manusia semakin banyak, AI dapat membantu pekerjaan manusia namun AI tidak dapat menggantikan tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini. Solusi menurut Beliau adalah dengan memahami kebutuhan. Pahami kebutuhan kita sebagai manusia, gunakan teknologi secukupnya termasuk AI. Gunakanlah AI untuk optimasi kebutuhan kita. Bukan semua aspek kehidupan tergantikan oleh AI.