Rangkuman Kegiatan Pertemuan Rutin ke 11 Pusat Kajian Geoinformatika

Rangkuman Kegiatan Pertemuan Rutin ke 11 Pusat Kajian Geoinformatika

Pada pertemuan ke 11 Pusat Kajian Geoinformatika yang diadakan pada tanggal 30 April 2015, Bapak Fatwa Ramdani mempresentasikan dua hal. Presentasi pertama hasil awal dari hasil survey dari udara menggunakan fixed-wing UAV yang telah dilakukan sebelumnya. Presentasi kedua adalah hasil penelitian yang berjudul “Blending Ultra-High Resolution Optical Sensor and Lidar Data to Identify Mobile Living Creatures”.

Gambar 1 : Presentasi Bapak Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc.

Presentasi pertama Bapak Fatwa Ramdani menjelaskan proses bagaimana survei dari udara dilakukan dan bagaimana cara mengolah data yang telah diambil menggunakan kamera dan GPS yang diterbangkan dengan fixed-wing UAV. Pertama, dilakukan survei lapangan dan rencana terbang pesawat dibuat. Tujuan dari rencana terbang adalah menentukan daerah mana sajakah yang akan diambil data yang berupa citra dan diambil dari titik nadir atau titik yang tegak lurus terhadap objek. Pesawat terbang dengan ketinggian 50 m sampai dengan 100 meter. Setelah citra-citra diambil, dilakukan pengabungan citra-citra tersebut menjadi satu citra utuh. Kemudian dilakukan deteksi fitur, pencocokan fitur berpasangan, SFM (Structure from Motion), pembangunan MESH (Model 3D Polygon), dan terakhir pembuatan tekstur. Untuk menghitung tinggi suatu objek, digunakan algoritma Stereoscopic Parallax. Stereoscopic Parallax disebabkan oleh pengambilan citra pada objek yang sama namun berbeda titik observasinya. Perpindahan suatu objek akibat dari perubah titik observasi disebut parallax. Setelah semua proses dilakukan, maka didapat keluaran bentuk 3D seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Penelitian yang dapat dilakukan dengan data 3D ini antara lain permainan Augmented Reality yang berdasarkan data geospasial, perhitungan berdasarkan data 3D seperti berapa jumlah populasi dengan berdasarkan gedung yang ada, survei ketinggian gedung, survei struktur bangunan dan jembatan, dan penelitian-penelitian lainnya.

Gambar 2 : Hasil 3D

Kemudian dilanjutkan dengan presentasi kedua yang berjudul  “Blending Ultra-High Resolution Optical Sensor and Lidar Data to Identify Mobile Living Creatures”. Sumber data pada penelitian ini didapatkan dari Departemen Komunikasi, Infomormasi, Sistem dan Sensor (CISS) dari Royal Military Academy (RMA) Negara Belgia. Latar belakang dari penelitian ini adalah lingkungan perkotaan memiliki karakter berbagai macam permukaan tanah dan material yang ada diatasnya. Pada penelitian ini, difokuskan untuk mengidentifikasi benda hidup bergerak dengan sifat geometris skala kecil (yaitu manusia dan anjing) berdasarkan pada citra beresolusi sangat tinggi dan data LIDAR (Laser-induced Detection and Ranging). Salah satu manfaat dari penelitian ini adalah sebagai manajemen bencana alam.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang diambil oleh helikopter yang terbang pada ketinggian 300 m diatas kota Zeebruges, Belgia. Citra diambil pada titik nadir dan memiliki tingkat kesalahan +/- 5 cm. Sedangkan pada LIDAR digunakan laser dengan tingkat 125 Hz, sudut 20? dan pengembalian 49 Hz. Contoh citra yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3

Pada penelitian ini tidak hanya menggunakan piksel sebagai penentu keputusan deteksi, namun juga penggabungan data (Data Fusion) pada tingkatan keputusan. Karena objek yang akan dideteksi merupakan objek hidup bergerak, maka diperlukan penilaian visual untuk mendukung keputusan. Pada data mentah akan dilakukan pemisahan antara objek yang bersifat besar dan kecil berdasarkan fitur panjang, lebar, dan tinggi. Kemudian menggunakan penilaian visual pada penggabungan data pada tingkat keputusan untuk menentukan apakah objek tersebut termasuk pada mengidentifikasi benda hidup bergerak dengan sifat geometris skala kecil.