Implementasi NetMedis Di Poliklinik UB

Implementasi NetMedis Di Poliklinik UB

Network Medical Information System (NetMedis), software buatan mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (PTIIK UB) mulai diimplementasikan. Implementasi software karya lima orang mahasiswa ini diangkat dalam Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKM-T) berjudul “Implementasi NetMedis di Poliklinik UB”. Kelima mahasiswa tersebut adalah Afiqie Fadhihansah, Billy Novanta Y, I Dewa Gedhe A, Dwi Fetiria N dan Romdhan M. Ubaidilah.

Tahun lalu, NetMedis meraih juara 1 di even SOI Asia Business Plan Contest tingkat Asia. Kelima mahasiswa juga berkesempatan melakukan kunjungan riset ke Jepang dalam rangka Educational Trip for SOI Asia Business Plan. Kunjungan mereka mendapat sambutan baik dari perusahaan telekomunikasi terbesar Jepang, Nippon Telecommunication and Telegraph (NTT) Group serta Keio University selaku induk School on the Internet (SOI) Asia.

Kepada PRASETYA Online, Afiqie menjelaskan bahwa NetMedis mengelaborasi pelayanan rumah sakit. Melalui solusi sistem terintegrasi, proses bisnis rumah sakit dinilai lebih efisien dibanding paper based. Beberapa fitur yang dibenamkan dalam NetMEdis antara lain; registrasi pasien, medical record, billing, manajemen obat, chat dan notifikasi. Fitur chat dapat digunakan oleh para tenaga medis, paramedis dan staf untuk berkomunikasi.
“Dengan menggunakan fitur media sosial, kami membuat NetMedis user friendly,” kata Afiqie.

NetMedis CaptureDitanya mengenai keunggulan karyanya, Billy mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada software yang mengintegrasikan layanan rumah sakit seperti NetMedis. Melalui SaaS (Software as a Service), NetMedis akan dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi Cloud. Dengan demikian maka sistem tersebut tidak tertanam di rumah sakit sehingga tidak perlu menyediakan alat penyimpanan data khusus. Pemakaian cloud dan fitur yang fleksibel membuat sistem lebih dinamis dan menjamin setiap rumah sakit dapat memanfaatkannya.
“Kami belum membahas biaya. Tapi nantinya akan ada aplikasi yang gratis dan berbayar,” kata Billy.

Dengan menyesuaikan proses bisnis yang ada di poliklinik UB, NetMedis diharapkan dapat langsung diaplikasikan. Testing, menurut Afiqie telah dilakukan dua kali di poliklinik UB. Namun, Billy bersama timnya mengungkapkan bahwa software tersebut masih belum dapat diterima dan diterapkan secara langsung.
“Dalam waktu dekat ini NetMedis akan diterapkan di Poliklinik UB sebagai mitra kami,” kata dia.

Sejauh ini, pembuatan NetMedis versi 1 telah rampung 95%. Pada 2015-2017 mendatang, versi 2 akan diarahkan pada cloud system. Dalam pembuatannya, kelima mahasiswa dibimbing oleh Denny Sagita Rusdianto, S.Kom, M.Kom. Mereka juga memiliki advisor dari SOI Asia, dalam hal ini Cisco dan Keio University. Dana PKM Rp. 9.4 juta mereka peroleh dan telah terserap 25% diantaranya. [denok/dna]

Sumber : Prasetya Online