Stomoklis; Solusi Canggih Untuk Berhemat Listrik

Stomoklis; Solusi Canggih Untuk Berhemat Listrik

Maraknya isu krisis energi membuat banyak pihak mulai berinovasi untuk membuat produk-produk yang hemat energi atau bahkan menciptakan alat penghemat energi. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Universitas Brawijaya; Alvin leonardo (PTIIK/2013), Ahmad Faris Adhnaufal (PTIIK/ 2013) dan Merry Dewi Putri (FIA/2013). Ketiganya di bawah bimbingan Gembong Edhi Setyawan, ST., MT. salah satu dosen Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB menciptakan Stopkontak Mobile Listrik (Stomoklis).

Menurut Gembong, Stomoklis mulanya adalah hasil penelitian tugas mata kuliah yang kemudian dikembangkan lebih lanjut. Stomoklis merupakan stopkontak yang dapat dikendalikan melalui smartphone dengan memanfaatkan teknologi bluetooth. Stomoklis terdiri atas beberapa komponen penting yaitu stopkontak khusus yang disambungkan pada relay dan mikrokontroller ATMEGA 168, serta software pengendali stomoklis yang dapat dioperasikan pada smartphone.
“Awalnya itu hasil project kelas mata kuliah Sistem Digital, lalu dikembangkan sampai seperti saat ini,” jelasnya.

Sistem pada software stomoklis yang dioperasikan melalui smartphone dibuat mampu untuk membaca kondisi stopkontak yang terhubung dengan mikrokontroller. Dari situ pengguna dapat mengetahui alat elektronik mana saja di dalam rumah yang masih menyala. Melalui software stomoklis pada smartphone, pengguna juga mampu untuk memberikan perintah menyambungkan atau memutus arus listrik pada stopkontak selama jarak mikrokontroller dan smartphone masih dalam jangkauan range maksimum bluetooth. Stomoklis juga menyediakan dua mode waktu yang dapat dimanfaatkan pengguna dalam mengendalikan stopkontak. Pertama adalah mode coutdown yang memungkinkan pengguna untuk menyambung dan memutuskan arus listrik pada stopkontak setelah beberapa menit dikendalikan. Kedua, mode alarm yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik pada waktu yang telah ditentukan.

Pengaturan waktu akan mengikuti waktu pada smartphone atau yang disebut synchronize-time. Penyimpanan waktu menggunakan komponen RTC (Real Time Clock) dengan IC DS-1307. Dimana kemudian Mikrokontroler berperan untuk berkomunikasi melalui bluetooth, mengambil waktu dari RTC dan mengendalikan arus pada relay. Mode waktu yang disematkan pada stomoklis tersebut dapat membantu penggunanya untuk mengatur pembatasan listrik. Keuntungan tersebut dapat digunakan bagi orang tua yang ingin membatasi penggunaan daya listrik pada benda-benda elektronik yang digunakan oleh anak-anak.

Stomoklis telah mengantarkan Alvin beserta timnya menjadi juara pertama kategori Lomba Kreativitas Mikrokontroler (LKM) pada Electrical Informatic and Games Competition (EIGHT), sebuah kompetisi IT yang diselenggarakan oleh Himpunan Jurusan Teknik Elektro UM untuk mahasiswa se-Malang Raya (28-30/11). Rencana ke depan stomoklis akan dikembangkan lagi dengan fokus memperluas jangkauan kendali dan perbaikan kemasan produk.
“Rencananya akan kita kembangkan dengan teknologi sms gateway atau internet untuk memperluas jangkauan kendalinya,” ujar Gembong. [dna]