Lung Smart Care Kembali Raih Juara di REOC 2014
Lung smart care aplikasi serupa spirometer karya mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya kembali meraih juara di Research Expo and Competition 2014 for Asia (REOC 2014) (1517/9). Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang tersebut Wahyu Teja Kusuma (IF/2010), Moh. Sofa (IF/2010), Dwi Saputro N. (IF/2010) dan Nofia Fajrin (IF/2010), empat mahasiswa pembuat Lung Smart Care berhasil menjadi peserta dengan karya terbaik dan membawa pulang medali emas.
Kompetisi tersebut dikemas dalam bentuk expo selama tiga hari berturut-turut. Penentuan pemenang dilakukan dalam dua tahapan. Dimana tahap pertama adalah pengiriman proposal penelitian yang harus ditulis dalam bahasa Inggris. Kemudian 45 kelompok yang terpilih berhak untuk mengikuti pameran/expo yang diselenggarakan panitia. Penjurian dilakukan pada hari kedua, dimana tiga juri yang ditunjuk berkeliling pada setiap stand peserta pameran. Peserta pameran wajib mempresentasikan hasil karyanya dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh para dewan juri.
Bedanya dari Inaicta kemarin, untuk REOC ini tidak ada batasan tema atau kategori penelitian. Jadi bebas. Semua jenis penelitian yang memberikan solusi permsalahan di masyarakat bisa ikut. Kalau Inaicta kemarin lebih spesifik tentang bidang kesehatan atau medis. Tantangannya semua harus memakai bahasa Inggris. Mulai proposal, presentasi dan demo aplikasi memakai bahasa Inggris. Pertanyaannya juga jawabnya dalam bahasa Inggris, ungkap Wahyu.
Kompetisi tersebut diikuti oleh perwakilan berbagai perguruan tinggi dan pusat penelitian. Antara lain; BINUS, PENS, UIN Malang, ITN, UNISMA, UB, UNDIP dan ITATS. Para peserta memperebutkan satu emas, perak dan perunggu. Adapun poin penilaian juri dititikberatkan pada originality, benefit, efficiency, user-friendly, Scientific Impact, Economic Support dan Gren Life Support.
Wahyu beserta timnya mengaku senang dan bangga dapat menjadi peserta dengan karya terbaik. Raihan tersebut membawa keempatnya terpacu untuk mengikutsertakan karya Lung Smart Carenya pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2014.
Seperti rencana awal, kami akan melakukan uji Lung Smart Care pada lebih banyak pasien. Untuk mengetahui tingkat keakuratannya jika dibanding spirometer. Tapi selanjutnya kami akan menggandeng adik kelas untuk dapat terus melanjutkan dan mengembangkan penelitian kami ini. Harapannya akan bisa dibawa ke PKM 2014 dan PIMNAS, pungkas Sofa dan Wahyu. [dna]