Monev Universitas PKM 2013 Lolos Didanai DIKTI Tahun 2014 PTIIK UB

Monev Universitas PKM 2013 Lolos Didanai DIKTI Tahun 2014 PTIIK UB

Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Kelompok Riset Mahasiswa PTIIK (K-RISMATIIK) menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tingkat Universitas bagi kelompok PKM 2013 yang didanai DIKTI Tahun 2014 (14/6). Hermawan Dwi Putra, S.H., staf bag. Kemahasiswaan PTIIK UB yang turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa Monev PKM untuk tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu untuk monev universitas diselenggarakan oleh kantor pusat UB, tapi untuk tahun ini ketentuannya berubah. Monev universitas diserahkan pada masing-masing fakultas,” jelas Putra.

Dari monev universitas tersebut kemudian akan dipilih kelompok terbaik untuk diseleksi kembali pada 21 Juni 2014 mendatang. Pada seleksi lanjutan tersebut kelompok terpilih, kembali diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil dan progress pelaksanaan PKMnya. Kelompok dengan karya dan kesiapan terbaik kemudian akan direkomendasikan untuk mewakili UB ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 27 Tahun 2014.

Pada monev universitas yang diselenggarakan di ruang meeting gd. A PTIIK tersebut, 14 kelompok PKM 2013 yang lolos didanai DIKTI tahun 2014 diberikan kesempatan untuk mempresentasikan progress pengerjaan PKMnya. Alokasi waktu presentasi yang diberikan selama 10 menit, sedangkan 20 menit setelahnya dikhususkan untuk sesi tanya jawab. Reviewer yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Eko Setiawan, S.T., M.T. dan Rekyan Regasari Mardi Putri, ST., MT.. Dari monev tersebut ada beberapa catatan penting dan masukan perbaikan dari para reviewer bagi setiap kelompok PKM yang hadir. Masukan tersebut antara lain bagi kelompok PKM  – Terapan (PKM – T) disarankan agar pada saat presentasi menyampaikan paparan dengan penekanan pada informasi bahwa karya yang mereka buat benar-benar dibutuhkan oleh mitra bersangkutan.
“Memang boleh kita membuat suatu konsep yang kemudian ditawarkan kepada mitra. Akan tetapi kalau seperti itu lebih cocok jika karyanya dimasukkan ke PKM Karya Cipta (PKM – KC), bukan PKM – T. Kalau PKM – T lebih menekankan pada kita yang membuat sesuatu berdasarkan kebutuhan mitra,” ujar Eko Setiawan memberikan masukan.

Selain itu masukan lain yang tidak kalah pentingnya, kelompok PKM yang lolos didanai DIKTI tersebut diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk mematuhi deadline pengumpulan berkas yang diwajibkan.
“Ini dokumen log book dan lainnya ada yang baru kami terima hari ini. Nanti kedepannya pengumpulan dokumen tidak boleh terlambat. Harus sesuai dengan ketentuan deadlinenya karena bisa fatal saat monev DIKTI kalau terlambat,” jelas Rekyan Regasari. [dna]