“Batuscen” Raih Penghargaan Internasional di i-ENVEX 2014

“Batuscen” Raih Penghargaan Internasional di i-ENVEX 2014

21 i-envex 2014Baterai Kaktus Centong “Batuscen” hasil temuan mahasiswa Universitas Brawijaya kembali meraih penghargaan. Setelah berhasil meraih Juara 2 dalam Innovative Material Engineering Competition (IMEC) pada tahun 2013 lalu, kini Batuscen berhasil meraih penghargaan internasional. Pada gelaran The 5th International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2014 (i-ENVEX 2014) di Kangar Perlis Malaysia, Riska Amalia Praptiwi (PTIIK/2011) dan Susilowati (FT/2011) bersama karyanya “Batuscen” berhasil meraih gold medal dan dua special awards dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) Taiwan dan Malaysian Invention and Design Society (MINDS) (11-13/4).

Untuk dapat sampai pada pencapaian tersebut Riska bersama Susi harus melalui proses seleksi yang cukup ketat. Menurut Riska sebelum dapat berangkat ke Malaysia sebagai perwakilan Indonesia, timnya harus terlebih dahulu mengikuti seleksi tingkat nasional yang digelar oleh Association of Young Innovator and Scientiest Indonesia (AYISI). Setelah lolos seleksi AYISI, Riska dan Susi harus melalui seleksi abstrak i-ENVEX 2014. Setelah lolos pada dua seleksi tersebut, terpilih sembilan kelompok yang berhak mewakili Indonesia di i-ENVEX 2014. Dari sembilan kelompok tersebut empat kelompok berasal dari UB, termasuk kelompok Riska dan Susi dengan produk Batuscennya.

Pada kompetisi i-ENVEX 2014 tersebut dihadiri 386 kelompok perwakilan berbagai negara di dunia, antara lain; Indonesia, Cambodia, Romania, Korea, Taiwan, India, Egypt, Croatia, Iraq, Phillippines, Ukraine, Armenia, Kazakhstan, Georgia, Turkmenistan dan Kyrgyzstan. Pada kesempatan tersebut seluruh peserta harus mengikuti sesi pameran dan mempresentasikan produk buatannya dihadapan para dewan juri dan pengunjung pameran yang hadir.

Tidak seperti pada kompetisi nasional sebelumnya yang menggunakan empat Batuscen, Riska mengaku kali ini dirinya bersama Susi hanya menggunakan satu Batuscen yang dapat digunakan untuk mengisi daya pada mobile phone.
“Sebetulnya tidak berbeda dengan sebelumnya. Hanya saja dulu kita menggunakan 4 batuscen untuk menyalakan 25 lampu LED, 1 jam digital, 1 kalkulator digital dan 1 jam dinding. Kali ini kita hanya menggunakan 1 batuscen yang dapat digunakan untuk charger HP,” ungkap Riska.

Dengan capaian tersebut Riska mengaku senang karena karyanya bisa diakui oleh masyarakat Internasional. Untuk kedepannya Riska berencana akan terus mengembangkan produk Batuscen, terutama pada tampilan kemasannya akan dibuat sesederhana mungkin agar lebih mudah dibawa kemana saja.
“Awalnya tidak percaya, tapi senang juga bisa dapat Gold Medal dan dua awards sekaligus di acara Internasional seperti itu. Nanti kedepannya berencana untuk tetap terus memperbaiki kemasannya jadi lebih bagus lagi,” ujar Riska. [dna]

Artikel terkait: