Praktis Pantau Kesehatan Ibu dan Anak Dengan CFM
Bagi ibu masa kini yang kebanyakan disibukkan dengan rutinitas pekerjaan kantor, kadang memantau kesehatan diri sendiri maupun anak menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Hal ini merupakan problem sosial yang kemudian menarik perhatian Ima Fathia Nursalima, salah satu mahasiswa PTIIK UB.
Ima, begitu panggilan akrabnya, telah membuat sebuah aplikasi mobile berbasis android yang menyediakan pedoman serta alat pencatatan kesehatan ibu dan anak. Dengan aplikasi ini akan memungkinkan para orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak dimanapun dan kapanpun. Beberapa fitur yang telah tersedia pada CFM antara lain; pedoman informasi terkait pengelolaan kehamilan hingga menyusui, informasi kesehatan anak mulai dalam kandungan hingga usia 5 tahun. Ada juga fitur diagnosa awal penyakit bayi dan anak, serta pencatatan tumbuh kembang anak.
Menurut Ima, berbagai fitur yang disediakan dalam CFM diambil dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terbitan Departemen Kesehatan RI. Dari bentuk buku yang kurang praktis jika dibawa kemanapun, kemudian dibuatlah CFM dalam bentuk aplikasi mobile.
“Kalau bentuknya buku pasti susah dibawa kemana-mana. Kalau handphone, jaman sekarang ini setiap orang pasti punya dan lebih mudah dibawa kemanapun. Jadi CFM ini bisa disebut sebagai versi mobile buku KIA. Dengan CFM orang tua bisa mencatat dan melihat pedoman kesehatan, serta diagnosa awal penyakit anak lewat handphone,” jelas Ima.
Tidak puas sampai disitu, Ima berencana akan mengembangkan aplikasi CFM yang saat ini hanya dapat diakses di android, menjadi kompatibel dan dapat diakses pada platform mobile lainnya. Selain itu akan ditambahkan juga fitur konsultasi online pada aplikasi CFMnya. Ini akan menjadi nilai tambah lainnya bagi CFM dibanding buku KIA. Karena, dengan CFM tersebut nantinya orang tua dapat berkonsultasi tentang kesehatannya keluarganya lewat layanan messanger dengan dokter yang berkompeten.
“Rencananya ke depan akan saya tambahkan fitur konsultasi online, sehingga memudahkan orang tua untuk bertanya kepada dokter terkait kesehatan keluarganya,” ungkapnya lagi.
Berkat hasil kerjasama laboratorium mobile PTIIK dengan Indonesia Medika, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang social health developer, aplikasi CFM ini juga telah diikutsertakan dalam semi launching di gedung Widyaloka UB (22/12). Pada kesempatan tersebut, aplikasi CFM dipresentasikan kepada sekitar 100 orang ibu-ibu dan mahasiswa yang hadir.
Ima berharap, aplikasi hasil karyanya tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Dirinya juga berpesan bagi masyarakat khususnya para orang tua yang ingin memanfaatkan aplikasi CFM, kini dapat mengunduhnya secara gratis di google play. [dna]
Berikut ini beberapa contoh fitur pada CFM: