Dosen PTIIK Presentasikan Penelitiannya di Edulearn13
Ir. Heru Nurwarsito, M.Kom, dosen sekaligus Wakil Ketua I Bidang Akademik PTIIK UB ikut berpartisipasi dalam Edulearn13, 5th International Conference on Education and New Learning Technologies (1-3/7). Dalam acara yang digelar di Barcelona, Spanyol itu Ir. Heru menyampaikan hasil penelitiannya yang berjudul “Secure Online Assessment on E-Learning Moodle with SEB (Safe Exam Browser)”. Penelitian yang dipresentasikan pada peserta Edulearn13 perwakilan berbagai negara di dunia itu, berfokus pada pembuatan software tambahan di moodle e-learning PTIIK UB yang berfungsi sebagai sistem pengamanan untuk ujian online. Dengan adanya SEB ini maka secara otomatis saat mengikuti ujian online, mahasiswa tidak akan lagi dapat mengakses internet dan file atau dokumen lain yang tersimpan di komputer.
“Jadi ujiannya disetting hanya dapat dibuka dengan SEB ini. Kemudian ketika SEB ini digunakan akan otomatis menutup akses ke internet dan file yang tersimpan di komputer. Dengan begitu mahasiswa tidak bisa membuka materi terkait ujian baik di internet maupun pada data yang tersimpan dikomputer,” jelasnya.
Menurut Ir. Heru, hasil penelitiannya ini telah diujicobakan pada mahasiswa PTIIK sejak setahun lalu. Hasilnya cukup memuaskan karena dapat mengurangi kemungkinan mahasiswa melakukan kecurangan saat mengikuti ujian online. Selain itu dengan SEB maka mahasiswa akan dapat langsung mengetahui nilai ujiannya begitu selesai menyelesaikan seluruh soal yang ada. Hal ini dikarenakan SEB juga telah diprogram untuk secara otomatis melakukan penilaian saat ujian online telah selesai dikerjakan.
“Sejak setahun lalu sudah dicoba pada beberapa mata kuliah saya, seperti mata kuliah Microprocessor serta Arsitektur dan Organisasi Komputer. Hasilnya lebih menjaga keamanan mahasiswa, walaupun dosen harus tetap memberikan pengawasan,” ungkap Ir. Heru.
Meski demikian Ir. Heru mengaku software karyanya ini masih terbatas pada penggunaan ujian online yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Untuk ujian online dengan jawaban berbentuk uraian masih belum dapat digunakan, karena terbentur pada sistem penilaian yang belum dapat dilakukan secara otomatis.
“SEB ini memang masih belum bisa digunakan untuk jenis soal esay. Karena untuk penilaian jawaban uraian perlu dibaca dengan teliti. Untuk memeriksa jawaban uraian itu sejauh ini masih bisa lebih cepat dengan cara konvensional. Karena kalau secara online akan memakan waktu untuk loading download jawaban uraiannya,” paparnya.
Selain menjadi salah satu peserta yang mempresentasikan makalahnya, di Edulearn13 itu Ir. Heru juga mendapat tambahan pengetahuan berarti dari berbagai makalah penelitian yang dipresentasikan oleh peserta lain. Disamping materi tentang pembelajaran online seperti bagaimana pemberian materi secara online, assessment online, maupun evaluasi online, ada juga materi tentang pembelajaran konvensional yang disampaikan. Antara lain bagaimana memberikan materi perkuliahan yang baik dan pembahasan tentang pedagogycal education.
Dalam kegiatan itu Ir. Heru yang hadir bersama empat dosen lain perwakilan dari UB, juga sempat menghadiri pameran pengenalan software e-learning yang memanfaatkan cloud computing system.
“Selain itu ada juga pameran tentang software e-learning yang mirip dengan moodle tapi berbayar. Dengan software itu bisa memungkinkan kita mengembangkan e-learning tanpa harus menyediakan server sendiri untuk penyimpanan data. Nanti akan dibicarakan lagi apa sistem ini bisa digunakan di PTIIK agar e-learning PTIIK bisa lebih optimal,” pungkas Ir. Heru. [dna]