Program Pendampingan Penyusunan Skripsi: Together We Can!
Yudisium periode XII T.A. 2012/2013 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) yang di gelar di ruang A2.25 Kamis, 22 Agustus 2013 terasa lebih spesial dari biasanya. Hal ini dikarenakan 27 dari 33 mahasiswa yang mengikuti yudisium adalah mahasiswa yang telah memasuki batas akhir tahun studinya. Seperti telah dituangkan dalam Pedoman Pendidikan PTIIK bahwa waktu penyelesaian studi yang disediakan bagi mahasiswa S1 paling lama empat belas semester (7 tahun), sementara untuk mahasiswa dari jalur Seleksi Alih Program (SAP) paling lama 8 semester (4 tahun).
Dari 27 mahasiswa tersebut 25 mahasiswa adalah angkatan 2006 S1 Reguler , sedangkan 2 mahasiswa lainnya dari angkatan 2009 S1 jalur SAP. Untuk dapat menjadi peserta dalam yudisium tersebut, 27 mahasiswa ini harus berjuang lebih keras karena berbagai permasalahan yang harus mereka hadapi terutama batas waktu studi yang semakin dekat. Peka terhadap berbagai permasalahan mahasiswa tersebut maka unit Bimbingan Konseling dan Penempatan Kerja (BKPK) membuat sebuah program intensive Pendampingan Penyusunan Skripsi.
Program Pendampingan Penyusunan Skripsi dijalankan sejak awal semester genap TA. 2012/2013. Menurut Wiwin Lukitohadi, S.H., S.Psi., CHRM, selaku ketua unit BKPK, program diawali dengan mengumpulkan para mahasiswa dan menggali berbagai hal yang melatarbelakangi para mahasiswa belum juga lulus hingga batas akhir waktu studi. Dari situ diketahui peta permasalahan mahasiswa, antara lain karena kesulitan membagi waktu dengan pekerjaan yang telah dijalani. Untuk diketahui, sebagian dari para mahasiswa tersebut telah bekerja pada beberapa perusahaan dan instansi pemerintah, antara lain di Bank Indonesia dan BCA. Karenanya, BKPK memutuskan penjadwalan pertemuan rutin untuk membahas progress penyelesaian skripsi para mahasiswa tersebut.
Dalam setiap pertemuan mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan perkembangan skripsinya dan masalah yang sedang dihadapi. Di situ pihak BKPK dan mahasiswa yang lain saling membantu. Para mahasiswa dapat mendiskusikan tentang masalah teknis pada penelitiannya dengan mahasiswa yang lain. Sementara pihak BKPK yang terus memberikan motivasi dan mencarikan solusi untuk permasalahan non teknis.
“Jadi saat akan ada pertemuan mereka saling mengingatkan. Awalnya tidak semua datang. Tapi kemudian yang sudah pernah datang ke pertemuan dan merasakan manfaatnya, mulai mengajak temannya yang lain. Mereka saling berbagi tentang teknis dan lain sebaginya. Sedangkan kita dari BKPK yang berusaha mencarikan jalan keluar untuk masalah non teknis, misalkan permasalahan di luar perkuliahan yang mengganggu psikologis mahasiswa,” jelas Wiwin.
Dengan adanya program ini maka dari total 28 mahasiswa yang terancam DO, berhasil menyelesaikan skripsinya dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Wiwin mengaku keberhasilan ini dapat tercapai berkat kerjasama dari berbagai pihak, terutama mahasiswa bersangkutan, dukungan dari jajaran pimpinan, bagian akademik, laboran dan dosen PTIIK.
“Program ini dapat berjalan juga berkat campur tangan dari banyak pihak. Ada dukungan dari pimpinan, bagian akademik, para laboran, dan para dosen PTIIK tentunya. Semua berusaha agar mahasiswa dapat lulus, tapi tetap melalui tahapan yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Berkat hasil positif tersebut, maka Program Pendampingan Penyusunan Skripsi ini rencananya juga akan diberlakukan bagi mahasiswa PTIIK angkatan 2009 ke atas, untuk dapat mendeteksi permasalahan mahasiswa sejak dini, sehingga dapat lulus dan menyandang gelar Sarjana Komputer tepat pada waktunya. [dna]