TOT IC3 Bagi Dosen PTIIK

TOT IC3 Bagi Dosen PTIIK

Sekitar 20 dosen Program Teknologi Informasi dan Ilmu Koputer (PTIIK) mengikuti Training of Trainers (TOT) “Deep &  Wide: Internet & Computing Core Certification” yang digelar oleh International Test Center (ITC) di Laboratorium Komputer Dasar Ged. B PTIIK (26-27/6). Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah Tonny Arbianto, Research, Development, Scoring & Analyzing (RDSA) – Head of Division di PT International Test Center (ITC)

Ria Triwastuti, Client Relation Executive ITC mengatakan bahwa TOT ini digelar untuk dapat memberikan wawasan kepada para tenaga pengajar di PTIIK mengenai Internet and Computing Core Certification (IC3), sertifikasi keahlian inti di bidang komputer dan internet yang saat ini juga menjadi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa UB. Dalam pelaksanaannya hingga kini, hanya sekitar 30% dari keseluruhan mahasiswa peserta tes IC3 di UB yang dapat lolos dan tersertifikasi. Oleh karena itu dengan adanya TOT ini diharapkan pihak PTIIK kemudian dapat dipersiapkan untuk membuat sebuah program kursus persiapan IC3 bagi mahasiswa di UB.
“Sengaja yang kita pilih untuk TOT ini dari PTIIK karena memang sesuai dengan bidangnya sehingga bisa mempermudah penyampaian materi. Harapannya setelah TOT ini pihak PTIIK bisa memberi semacam pelatihan atau kursus pada mahasiswa, sehingga tingkat kelulusan IC3 mahasiswa UB bisa meningkat,” jelas Ria.

Dalam kegiatan yang digelar selama dua hari ini, para peserta TOT mendapatkan materi tentang 3 modul dasar yang ada pada IC3, yaitu Computing Fundamentals, Key Applications, dan Living Online. Dibahas pula berbagai kendala yang selama ini banyak dikeluhkan peserta saat mengikuti IC3 serta cara penanganannya. Tidak hanya itu, para dosen PTIIK peserta TOT juga diberikan kesempatan untuk dapat mencoba mengikuti test IC3 pada hari kedua. Hal ini dimaksudkan agar para dosen PTIIK yang dipersiapkan sebagai trainer juga dapat merasakan secara langsung bagaimana test IC3 itu, sehingga dapat menemukan berbagai kendala lain yang mungkin dialami peserta dan kemudian merumuskan bagaimana pemecahan untuk kendala tersebut.
“Dalam TOT ini kita membedah isi tes IC3 yang terdiri dari tiga modul. Selain itu kita juga sampaikan beberapa kasus yang sering dikeluhkan oleh peserta IC3 yang gagal lolos dalam sertifikasi, misalnya waktu pengerjaan yang kurang atau internet yang trouble, serta cara penanggulangannya. Intinya disini kita berusaha memberikan gambaran metode pengajaran persiapan IC3 yang efektif,” tambah Ria.

Kegiatan ini disambut baik oleh pihak PTIIK. Para dosen peserta TOT mengikuti kegiatan dengan antusias. Fajar Pradana, S.ST, M.Eng, Dosen PTIIK sekaligus PIC pendukung pelaksanaan TOT mengatakan bahwa kegiatan ini akan berkelanjutan pada pembahasan mengenai manajemen, jenis kegiatan serta sistem pelaksanaan pelatihan persiapan IC3 yang lebih detil.
“Jadi setelah kegiatan TOT ini nantinya kita akan membahas lagi lebih lanjut mengenai persiapan teknisnya. Mungkin kalau bisa akan dibentuk unit tersendiri untuk menangani ini. Misalkan sepeti di FIB, mereka memiliki UPT Bahasa yang memiliki program kursus persiapan TOEFL atau TOEIC. Nanti rencananya PTIIK akan punya program persiapan IC3. Tapi belum tahu nanti akan dibuat seperti apa. Apakah kursus atau bootcamp, nanti akan dibicarakan lagi,” jelasnya. [dna]