Ratusan Mahasiswa PTIIK Hadiri Sosialisasi Imagine Cup 2013
Irving Hutagalung, Audience Marketing Manager and Entrepreneurship Program Manager Microsoft Indonesia, sengaja menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya untuk mensosialisasikan Imagine Cup 2013 yang akan digelar bulan Maret 2013 mendatang. Dalam acara yang digelar di gedung Widyaloka UB (25/2) ini Irving menjelaskan bahwa Imagine Cup adalah kompetisi teknologi yang diikuti oleh para pelajar dari 190 negara di seluruh dunia.
“Jadi maksudnya pelajar disini bisa murid SD sampe S3 bisa ikut, selama mereka masih terdaftar sebagai pelajar di suatu tempat,” jelasnya.
Dalam Imagine Cup ada 3 (tiga) kategori yang dilombakan, yaitu kategori Games, Innovation, dan World Citizenship. Yang menjadi penilaian utama dalam kategori Games adalah seberapa menariknya game/permainan tersebut untuk dimainkan oleh orang dalam kategori usia yang dituju. Untuk kategori Innovation, teknologi yang dibuat harus merupakan teknologi yang benar-benar baru, atau dapat juga berupa pengembangan teknologi yang sudah ada sehingga menjadi teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Sementara itu untuk kategori World Citizenship, teknologi yang dibuat harus memiliki manfaat untuk kehidupan masyarakat luas.
“Ada tiga kunci untuk bisa sukses dalam Imagine Cup. Dream, built, and win. Jadi untuk mendapatkan ide teknologi yang benar-benar bagus mungkin kalian bisa menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bermimpilah untuk bisa membuat ide kalian itu menjadi nyata. Caranya ya dengan membangunnya (built). Biasanya banyak pelajar yang mempunyai ide atau mimpi yang menarik tapi berhenti pada “build” karena alasan yang bermacam-macam, seperti pesimis atau merasa akan mengalami kesulitan dalam proses pembuatannya. Padahal mereka belum pernah mencobanya,” ujarnya.
Irving mengatakan bahwa seleksi Imagine Cup ini akan dilakukan dalam 2 jalur, yaitu local competition dan online competition. Local competitian adalah seleksi lokal yang dilakukan di tiap negara, untuk mencari 1 tim pemenang yang akan diikutkan dalam final di Russia. Sementara itu untuk online competition, merupakan seleksi yang dilakukan langsung oleh para juri dari microsoft pusat tanpa dibatasi oleh jenis kewarganegaraan.
“Kita buka dua jalur seleksi ada lokal dan online competition. Jadi peserta yang gagal lolos di lokal competition jangan berkecil hati atau putus asa. Karena karya kalian masih bisa diikutkan dalam online competition yang sengaja kita gelar setelah lokal competition selesai,” jelas Irving.
Irving berpesan bagi para pelajar yang berminat untuk mengikuti Imagine Cup, mulai saat ini dapat membentuk tim yang terdiri dari 4 pelajar dan 1 mentor, untuk kemudian mulai membangun teknologi yang akan diikutkan dalam kompetisi.
“Syarat teknologi yang bisa dikompetisikan yang penting bukan teknologi yang sudah dikomersilkan dan belum pernah menang di Imagine Cup. Seumpama kalian punya karya teknologi yang sudah pernah diikutkan lomba dan jadi juara itu juga bisa diikutkan dalam Imagine Cup, selama masih belum dikomersilkan,” jelas Irving.
Informasi lebih lanjut mengenai Imagine Cup 2013 dapat dilihat di http://compete.imaginecup.com/sites/Indonesia. [dna]