Konsultasi Kendala Perkuliahan Mahasiswa Difable PTIIK
Rabu, 20 Februari 2013, empat mahasiswa difable Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB dengan didampingi seorang penterjemah mendatangi ruang Unit Bimbingan Konseling dan Penempatan Kerja (BKPK) PTIIK untuk melakukan konsultasi. Dhoni Indras S., Moh. Abu Hasan, Dwi Putranto, dan Maharoni H. P. yang menyandang tuna rungu ini menyampaikan berbagai kendalanya selama masa perkuliahan semester ganjil TA. 2012/2013. Mereka menyampaikan bahwa aad beberapa materi kuliah yang sulit untuk dipahami, seperti Sistem digital, Pemrograman Dasar dan yang paling sulit adalah matematika komputasi. Hal ini dikarenakan materi dasar matematika yang mereka terima saat di SLB tidak sama dengan SMA pada umumnya.
Karenanya untuk membantu mengatasi kendala Dhoni dkk, maka pihak BKPK PTIIK berusaha untuk mencarikan solusi yang terbaik. Untuk langkah awal BKPK mengundang Ari Kusyanti, ST.,M.Sc, salah satu dosen pengajar Mata Kuliah Matematika Komputasi Lanjut di PTIIK. Pada kesempatan itu Ari menyatakan dirinya bersedia untuk membantu jika Dhoni, Hasan, Dwi dan Rhoni mengalami kesulitan dalam memahami materi perkuliahan.
“Kalau ada kesulitan tentang materi kuliah bisa hubungi saya lewat sms. Nanti bisa buat janji kapan ada waktu luang untuk bertemu diruangan saya,” ujar Ari.
Sementara itu Wiwin Lukitohadi, S.H., S.Psi., CHRM, ketua unit BKPK PTIIK terus memberi semangat pada keempat mahasiswa tersebut untuk dapat terus berjuang menyelesaikan masa perkuliahannya hingga menjadi Sarjana Komputer.
“Terus semangat. Kalau ada kesulitan jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi kita di BK atau menanyakan pada dosen-dosen tentang materi yang tidak kalian mengerti,” ujarnya.
Untuk diketahui meski mengalami berbagai kendala yang lebih dibanding mahasiswa lainnya, para mahasiswa tetap berhasil mendapatkan IPK yang baik. Dhoni Indras S. (2.763), Moh. Abu Hasan (2.763), Dwi Putranto (3.08), dan Maharoni H. P (2.763). [ay/dna/pic:edw]