Sosialisasi KPRI UB di PTIIK
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Brawijaya (KPRI UB) mengadakan sosialisasi pada staf, karyawan, serta tenaga pengajar di Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) (2/7). Acara ini digelar untuk mengenalkan KPRI serta produk-produk yang dimilikinya. Pada kesempatan itu hadir Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak. (Ketua KPRI UB), Dr. Iman Santoso (Sekretaris I KPRI UB), Ahmad Imron Ruzuli, SE., M.Si.,(Bendahara II), dan Suparmiati S.Sos (Manajer KPRI UB).
Dalam kesempatan itu Prof. Dr. Unti Ludigdo memberikan gambaran singkat tentang profile KPRI UB. Sejak didirikannya pada tahun 1969 hingga saat ini KPRI UB tidak hanya telah memperoleh berbagai penghargaan tingkat regional dan nasional, tapi juga telah ikut serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
“Sebagian besar staff, karyawan, dan dosen di UB ini dapat memiliki kavling tanah dan rumahnya juga berkat adanya KPRI UB,” ujarnya.
Menurut Prof. Dr. Unti Ludigdo, untuk dapat menjadi anggota KPRI UB para staf, karyawan atau tenaga pengajar di UB cukup mengisi formulir keanggotaan bisa didapat di Kantor KPRI UB, kemudian membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai dengan ketentuan. Dengan menjadi anggota KPRI UB akan ada banyak manfaat yang akan diperoleh. Selain dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya dengan berbagai produk harga bersaing yang disediakan, anggota KPRI UB juga berhak untuk memanfaatkan layanan simpan pinjam yang ditawarkan. Pada unit simpanan ada 2 produk yang ditawarkan, yaitu simpanan harian dan simpanan berjangka/deposito yang keduanya memiliki bunga lebih tinggi daripada suku bunga bank pada umumnya. Sementara untuk unit pinjaman ada beragam produk yang ditawarkan, antara lain pinjaman umum, pinjaman penelitian, pinjaman pembelian mobil dan motor, pinjaman sosial tanpa bunga, talangan haji dan umrah, pembiayaan pembangunan dan renovasi rumah dan pembiayaan pembelian tanah. Jumlah pinjaman yang ditawarkan bisa mencapai Rp.300 juta, tergantung jenis pinjaman dan jabatan atau golongan anggota yang mengajukan pinjaman.
Sementara itu Dr. Iman Santoso juga menambahkan bahwa bagi karyawan UB yang ingin berinvestasi untuk persiapan masa pensiun, KPRI UB memiliki produk tabungan pensiun dengan bunga 6% dengan ketentuan baru dapat dicairkan setelah pensiun atau mengundurkan diri sebagai anggota KPRI UB. Nominal untuk disetorkan ke tabungan pensiun ini minimal Rp.100ribu. Tapi nominal tersebut tidak mengikat dan dapat ditambah sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing anggota.
“Jadi tabungan pensiun ini sangat cocok bagi staf, karyawan atau dosen non PNS di UB. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ada PNS ingin menabung di tabungan pensiun ini juga boleh,” ungkap Dr. Iman.
Kegiatan sosialisasi tersebut kemudian ditutup dengan pembagian doorprize yang telah disiapkan oleh KPRI UB. Diakhir acara Suparmiati selaku manajer KPRI UB kembali mengingatkan bagi staf, karyawan dan dosen UB yang berminat untuk menjadi anggota KPRI UB dapat mendaftar secara kolektif di bag. Keuangan atau KTU PTIIK UB.
“Bagi yang berminat untuk mendaftar sebagai anggota KPRI UB setelah acara ini dapat menghubungi Ibu Endang selaku KTU atau Ibu Emmy di bag. Keuangan dan Kepegawaian,” pungkas Suparmiati. [dna]