Roadshow 7th IWIC di UB Malang
Indosat bekerjasama dengan Kompas Gramedia dan Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) PTIIK UB menggelar Roadshow Sosialisasi 7th Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) (27/6). Roadshow ini dikemas dalam bentuk seminar yang bertajuk “Digital Innovation and Entrepreneurship for Stronger Indonesia”. Selain mahasiswa UB, perwakilan mahasiswa dari ITS juga turut hadir dalam acara yang digelar di Gedung Aula Serbaguna Pascasarjana FIA Lt. 3 ini.
Untuk mempertajam pengetahuan para peserta tentang IWIC,tidak tanggung-tanggung ada empat orang pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini, yaitu Erwiyati Sri Lestari (Head of Sales Manager Area Malang), Sanny Gaddafi (Perwakilan dari Founder Institute), Andrian Prasanto (Division Head of Public Relation of PT. Indosat Tbk.), Andry Tjiang (Pemenang IWIC 2009 dan 2010).
Menurut Andrian Prasanto, IWIC adalah ajang kompetisi inovasi teknologi yang diselenggarakan Indosat sebagai wujud kepedulian untuk mengembangkan technopreneur di Indonesia. IWIC mulai diselenggarakan pada tahun 2006. Hingga saat ini total sekitar 1.600 ide yang telah disubmit unutk kompetisi IWIC oleh anak bangsa dari seluruh Indonesia. Pada tahun 2013 ini adalah event tahunan IWIC yang ketujuh dan telah semakin banyak ide yang di submit untuk ikut dalam kompetisi ini. Bagi para pemenang IWIC telah disediakan berbagai hadiah menarik, mulai uang tunai hingga gadget canggih. Yang paling menarik untuk tahun ini, bagi 40 finalis 7th IWIC juga akan berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan dari Founder Institute, sebuah institusi yang berfokus dalam pengembangan teknopreneur.
Hasil karya para peserta IWIC yang dikompetisikan nantinya tidak hanya akan berhenti hingga menjadi pemenang saja. Akan tetapi benar-benar diarahkan hingga menjadi suatu aplikasi yang siap dipublish baik ke pasar dalam negeri maupuan luar negeri. Sanny Gaddafi menambahkan, pada bootcamp bagi 40 finalist IWIC para peserta akan mendapatkan berbagai materi penting dari para mentor yang telah berhasil di dunia technopreneur.
“Jadi nanti dari Founder Institute akan memberikan bimbingan dengan menghadirkan para praktisi untuk menjadi mentor bagi para finalis terpilih,” jelas Sanny.
Karenanya IWIC merupakan ajang yang patut diikuti oleh mahasiswa yang tertarik dalam bidang start up. Karena tidak hanya hadiah menarik saja yang akan didapatkan. Melainkan juga pengalaman berharga yang mungkin dapat mengubah hidup pesertanya. Hal ini disampaikan oleh Andry Tjiang, yang telah mendapatkan manfaat besar dari keikutsertaannya di IWIC. Berkat IWIClah kini Andry Tjiang dapat membangun perusahaan start upnya sendiri dan menggeluti pekerjaan yang disukainya.
“Jadi bagi kalian yang masih mahasiswa menurut saya tidak ada ruginya untuk ikut IWIC. Karena jika tidak berhasilpun setidaknya kalian telah merasakan pengalaman berarti berkompetisi di IWIC. Tapi kalau bisa berhasil malah semakin besar manfaat yang bisa kalian dapat,” jelas pemenang IWIC tahun 2009 dan 2010 ini.
Pada kesempatan itu Andry juga berbagi tips untuk dapat menjadi pemenang di IWIC. Menurutnya pemilihan ide sangatlah penting. Konsep yang diajukan sebaiknya merupakan suatu konsep yang dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sosial masyarakat. Selain itu konsep tersebut juga harus memiliki segi bisnis juga.
“Jadi kalau kalian punya konsep juga harus dilihat apakah dari skala bisnisnya konsep kalian itu bisa dikembangkan kedepannya,” saran Andry pada peserta. [dna]
*Bagi yang berminat untuk mengikuti 7th IWIC ini dapat melihat informasi dan tata cara pendaftarannya di http://iwic7.indosat.com/