PTIIK Sabet 1 Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu Nokia Lumia Apps Olympiad
Pemenang Nokia Lumia Apps Olympiad telah diumumkan. Dari deretan list nama pemenang, tiga perwakilan Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya berhasil masuk didalamnya. Tim Petek Malang yang hanya beranggotakan satu orang dosen PTIIK, Eko Sakti Pramukantoro ,S.Kom., M.Kom dengan aplikasinya “Never Write” berhasil meraih posisi pertama dan menyabet medali emas untuk kategori API EverNote. Tim Simpleton yang beranggotakan tiga mahasiswa PTIIK, Febri Abdullah, M. Aminul Akbar, Mohammad Rizka dengan aplikasi “Bunny Beyond“ yang dibuatnya berhasil meraih posisi kedua dan menyabet medali perak untuk kategori games dengan API XNA Pro. Sementara itu tim Raiontes yang beranggotakan Hanas Subakti dan Ika Kusumaning Putri dengan aplikasi karyanya “Teez Up Your Style“ berhasil duduk di posisi ketiga dan membawa pulang medali perunggu untuk kategori API Tees.
Sebelum akhirnya dapat mencantumkan nama dalam list pemenang Nokia Lumia Apps Olympiad ini para perwakilan dari PTIIK UB harus terlebih dahulu berjuang menyisihkan 428 peserta lain perwakilan dari 40 universitas di Indonesia. Pada tahap awal peserta harus membuat suatu aplikasi sesuai dengan kategori API yang ditentukan. Setelah itu, setiap tim harus merekam video hasil aplikasinya untuk kemudian diunggah ke youtube dan dikirimkan via email kepada panitia kompetisi.
Dari hasil karya yang telah terkumpul itu kemudian dipilih para finalis yaitu 3 tim dengan aplikasi terbaik untuk setiap kategori API. Kemudian para finalis ini harus kembali berjuang memperebutkan posisi juara 1, 2 dan 3 dalam penjurian final yang digelar di tanggal 18 Desember 2012 di Plaza Bapindo, Jakarta.
Dalam babak final setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karyanya pada para juri yang kompeten selama lima menit. Setelahnya setiap peserta harus menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh juri terkait hasil presentasi aplikasinya. Dalam tahap ini kemampuan peserta selain membuat aplikasi juga diuji. Karena dalam tahap presentasi ini setiap peserta harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya pada khalayak umum.
Perjuangan para perwakilan PTIIK ini kemudian terbayarkan dengan masuknya mereka dalam daftar pemenang. Eko Sakti dari tim Petek Malang mengatakan bahwa dalam kompetisi ini yang menjadi penilaian utama adalah kreatifitas peserta.
“Jadi penilaian utamanya adalah kreatifitas kita. Bagaimana kita bisa membuat aplikasi yang memiliki nilai lebih daripada aplikasi yang dibuat oleh peserta lainnya,” ujar Eko.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh tim Raiontees dan Simpleton. Menurut Hanas Subakti dari Raiontees, yang terpenting dalam penilaian kompetisi ini adalah ide-ide baru yang belum pernah dibuat sebelumnya. Untuk itu Hanas juga berpesan pada adik tigkatnya di PTIIK UB agar terus dapat berkreasi dan membuat sesuatu yang baru, yang dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
“Memang yang jadi penilaian utama itu ide-ide kita dalam membuat aplikasi. Kita harus berusaha berpikir out of the box dan membuat sesuatu yang baru. Kemarin juga ada mahasiswa dari angkatan 2011 dan 2012 yang ikut kompetisi ini tapi masih belum bisa menang. Tapi ini bisa menjadi pengalaman untuk mereka. Pesan saya buat adik-adik terus berkarya, supaya nanti bisa meneruskan prestasi yang telah kita buat,” ujar Hanas yang merupakan mahasiswa PTIIK UB angkatan 2010. (dna)
Berita ini juga telah dipublikasikan di beberapa media cetak dan elektronik lainnya, antara lain:
Malang Post, 23 Desember 2012
Radar Malang, 29 Desember 2012
Tempo, Rabu 2 Januari 2013
ub.ac.id
Okezone.com
Detik.com
Tabloidpulsa.co.id
halomalang.com