Abstract
Pengujian perangkat lunak merupakan salah satu bagian penting dari pembuatan perangkat lunak. Pada pengujian perangkat lunak terdapat pengujian unit. Pengujian unit merupakan proses pengujian komponen yang berfokus untuk memverifikasi unit terkecil pada perancangan perangkat lunak (Pressman, 2010). Pada tahap pengujian unit terdapat proses pembangkitan kasus uji. Selama ini, pembangkitan kasus uji dari suatu kode program dilakukan secara manual. Dalam penelitian ini dibangun suatu sistem otomatis untuk membangkitkan kasus uji. Alur kerja sistem dimulai dari analisa kode sumber dengan library spoon selanjutnya dibentuk CFG (Control Flow Graph) dan DDG (directed graph). Dari DDG tersebut akan dibangkitkan feasible path yang terdapat pada DDG dengan menggunakan algoritma genetika (Ghiduk, 2014). Selanjutnya dari feasible path dicari mana path yang merupakan independenth path berdasarkan tingkat keunikan dari path tersebut terhadap path lainnya. Dari masing-masing independenth path dibangkitkan kasus ujinya dengan method test case generation (Wijayasiriwardhane, et al., 2011). Pengujian akurasi sistem pada sistem otomatisasi pembangkit kasus uji dengan jumlah populasi 5, 10 dan 15 serta jumlah maksimum generasi 50, 100, 200 dan 250 dihasilkan jumlah populasi paling optimal yaitu 10 dan maksimum generasi optimal yaitu 200 dengan akurasi 93,33%. Pada jumlah populasi dan maksimum generasi sesudahnya tidak terjadi peningkatan akurasi yang signifikan. Tiap peningkatan jumlah populasi dan maksimum generasi dapat meningkatkan akurasi sistem.