Abstract
Video streaming saat ini menjadi sebuah tren dalam berkomunikasi selain menggunakan suara atau tulisan. Perkembangan teknologi komunikasi semakin cepat ditandai dengan berkembangnya perangkat komunikasi. Terdapat salah satu arsitektur jaringan wirelesh mesh network (WMN) yang merupakan sebuah jaringan ad hoc yang memungkinkan node untuk merelaykan pesan yang dikirim oleh node lain. Penelitian ini membandingkan antara protokol routing Ad hoc On demand Distance Vector (AODV) dan protokol routing Optimized Link State Routing (OLSR). Penulis menggunakan video streaming sebagai kasus dalam simulasi. Penelitian ini menggunakan simulasi untuk membandingkan kinerja protokol routing. Skenario pertama menggunakan kepadatan node sebagai parameter pengujian. Skenario kedua menggunakan break link untuk mengukur responsibilitas dari protokol routing. Skenario ketiga menggunakan kualitas video yang berbeda sebagai parameter pembanding. Performansi dari kedua protokol dibandingkan menggunakan Quality of Service (QoS). Parameter Qos yang digunakan adalah throughput, delay, jitter dan packet loss. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa protokol routing AODV lebih cocok digunakan untuk jaringan yang memiliki mobilitas tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan pada scenario 2 dengan waktu recovery AODV yang lebih baik. Protokol routing OLSR lebih cocok digunakan untuk jaringan besar karena OLSR menggunkan metode MPR untuk mencari rute menuju tujuan sehingga tidak terjadi penumpukan paket dalam jaringan