Abstract
Dinamisnya aturan kurikulum pendidikan tidak dapat dihindari, hal tersebut berpengaruh pada penjadwalan pengawas ujian. Di Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya penjadwalan pengawas ujian masih dilakukan secara manual sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, dan rentan mengalami human error. Sehingga dibutuhkan penjadwalan otomatis yang dapat menghasilkan jadwal dengan pelanggaran constraint seminimal mungkin. Permasalahan penjadwalan pengawas ujian dapat diselesaikan menggunakan hibridasi algoritma genetika dan simulated annealing (GA-SA). Penggabungan kedua algoritma ini bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan dan saling menutupi kekurangan dari masing-masing algoritma dengan harapan solusi yang dihasilkan menjadi lebih optimal. GA dikenal karena pencariannya yang luas namun sering terperangkap pada local optimum sehingga membutuhkan SA untuk mengeluarkan solusi dari local optimum sehingga solusi diharapkan mendekati global optimum. SA pun dapat memanfaatkan kelebihan GA karena pencarian pada algoritma SA hanya terfokus pada satu solusi terbaik saat ini dan tidak mempertimbangkan solusi terdahulu, padahal terdapat kemungkinan solusi terbaik didapat dari solusi terdahulu. Dengan GA akan didapatkan beberapa pilihan solusi yang dapat diproses pada perulangan selanjutnya. Hasil jadwal terbaik didapatkan dengan parameter popsize bernilai 95, generasi bernilai 5000, cr bernilai 0.5, mr bernilai 0.5, β bernilai 0.9, Tawal bernilai 100 dan Takhir bernilai 10 mampu menghasilkan jadwal dengan nilai fitness 0.941.