PEMODELAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS CRUDE PALM OIL (CPO) SEBAGAI BAHAN BAKU MINYAK GORENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO STUDI KASUS PT. WILMAR NABATI INDONESIA

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2016 by Doro Jurnal
Volume 7 - Number 36
Year of Publication: 2016
Afi Muftihul Situmorang, Nurul Hidayat dan Sutrisno
Download Article

 


Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak perkebunan, salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit. Sawit didatangkan ke Indonesia pada tahun 1848. Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peran penting bagi subsektor perkebunan di Indonesia. Ekspor minyak sawit Indonesia dan produk turunannya terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005 jumlah ekspor minyak sawit Indonesia mencapai angka 10,5 juta ton, pada tahun 2006 meningkat menjadi 12,1 juta ton dengan nilai USD 5,4 miliar. Salah satu perusahaan yang  berkecimpung dalam mengolah hasil dari olahan kelapa sawit adalah PT. Wilmar Nabati Indonesia. Wilmar merupakan pabrik yang memproduksi minyak goreng hasil dari olahan minyak kelapa sawit yang biasa disebut dengan CPO.Wilmar biasanya melakukan ekspor ataupun impor CPO untuk mengasilkan minyak goreng. Untuk melakukan ekspor Impor CPO, penetuan kualitas CPO wajib dilakukan. Penentuan CPO yang cepat dan akurat dapat memberikan keuntungan bagi Wilmar, karena ekspor dan impor bisa dilakukan lebih cepat dan otomatis keuntungan yang diperoleh lebih besar, Salah satu metode yang dapat digunakan menentukan kualitas CPO adalah metode fuzzy tsukamoto. Logika fuzzy dipilih karena didasarkan pada bahasa sehari-hari, mudah dimengerti yang mampu digunakan untuk membangun dan mengaplikasikan pengalaman  pakar secara langsung. Fuzzy Tsukamoto merupakan metode yang fleksibel dan memiliki toleransi pada data yang ada. Sistem yang dibangun diuji dengan dua metode yaitu pengujian fungsionalitas dan pengujian akurasi pakar. Pengujian fungsionalitas sistem ini menghasilkan nilai validasi 100%  yang menandakan sesuai dengan rancangan yang diharapkan.Sedangkan pada pengujian akurasi aturan sistem ini menghasilkan nilai akurasi 85% yang menandakan hampir mendekati aturan yang sebenarnya.

Keywords

kelapa sawit, fuzzy tsukamoto, CPO, PT. Wilmar Nabati Indonesia