Setiap jenis tanaman tidak akan luput dari gangguan hama ataupun penyakit. Tanaman yang terserang atau terjangkit hama atau penyakit dapat mengakibatkan berkurangnya hasil dan kualitas sayuran. Meskipun untuk areal pertanaman kacang panjang tidak sampai menyebabkan kegagalan panen namun tetap saja perlu diwaspadai [RAH-94]. Produksi kacang panjang di indonesia pada tahun 1997 dan 1998 sebesar 362,352 ton dan 447,596 ton dan mengalami penurunan menjadi 310,295 ton pada tahun 1999 sampai tahun 2005 (Statistics Indonesia 2007). Petani seringkali mengalami kendala dalam mengetahui penyakit atau hama yang menyerang tanaman kacang panjang mereka karena terbatasnya pengetahuan mereka miliki.  Selain itu terbatasnya jumlah pakar sangat berpengaruh bagi penanggulangan tanaman yang terkena serangan hama ataupun penyakit. Untuk mengatasi permasalahan diatas dapat dengan pembuatan sebuah sistem pakar. Dalam sistem pakar ini dibutuhkan sebuah metode untuk mempermudah pengguna dalam melakukan diagnosa hama-penyakit tanaman kacang panjang. Dempster-Shafer adalah representasi, kombinasi dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa karakteristik yang secara instutitif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun dasar matematika yang kuat[GUS-13]. Berdasarkan data uji yang digunakan, sistem dapat melakukan identifikasi hama dan penyakit tanaman kacang panjang dengan tingkat akurasi sebesar 87,27%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar yang sudah dibangun menggunakan metode Dempster-Shafer dapat berfungsi dengan cukup baik.