Pada saat ini bidang transportasi berkembang sangat pesat  ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan. Meningkatnya jumlah kendaraan  mengakibatkan kemacetan lalu lintas juga semakin meningkat khususnya di persimpangan kota. Persimpangan menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan dalam rangka melancarkan transportasi pada persimpangan kota. Oleh karena itu, keberadaannya harus dikelola sebaik mungkin sehingga didapatkan pergerakan yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat adalah koordinasi lampu lalu lintas dengan menggunakan logika fuzzy. Penelitian ini mengkoordinasikan lampu lalu lintas dua persimpangan dimana lampu hijau pada salah satu persimpangan dikendalikan dengan menggunakan logika fuzzy berdasarkan pada input volume persimpangan lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus persimpangan Dinoyo dan Soekarno Hatta di Kota Malang. Hasil penelitian ini  merupakan perbandingan Green Time Duration (GTD)  dan panjang antrian antara fixed time dengan logika fuzzy. Fixed time adalah mensimulasikan kondisi jalan sebenarnya sesuai dengan pengaturan lampu lalu lintas yang terjadi saat ini dengan sistem kontrol waktu tetap, sedangkan logika fuzzy adalah mensimulasikan kondisi jalan sebenarnya dengan pengaturan lampu lalu lintas menggunakan program VAP. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode fixed time yaitu GTD rata-ratanya 16 detik dan panjang antrian rata-ratanya 418 m. Berbeda dengan hasil penelitian logika fuzzy bahwa GTD rata-ratanya 36 detik dan panjang antrian rata-ratanya 210 m. Hasil simulasi menunjukkan bahwa logika fuzzy dapat dijadikan sebagai alternatif kontrol lalu lintas serta berdasarkan hasil penelitian kinerja logika fuzzy lebih baik dibandingkan dengan fixed time