Abstract
P4M (Pusat Pelayanan, Pengembangan, dan Pemberdayaan Masyarakat) merupakan salah satu pusat layanan yang berada di bawah LPPM (Lembaga Penilitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Brawijaya. P4M memiliki program utama yaitu program kemitraan dan bina lingkungan untuk UMKM(Usaha Mikro, kecil, dan Menengah). Kegiatan bisnis yang dilakukan P4M saat ini masih belum didukung oleh teknologi informasi melainkan dilakukan secara manual. Hal tersebut dapat menyebabkan pencarian sulit dilakukan atau kehilangan dapat mungkin terjadi. Selain itu, P4M masih mendapat kendala di tahap pembayaran angsuran oleh UMKM, seringkali UMKM tidak mengisi form pembayaran dengan lengkap, sehingga pihak penyandang dana yaitu PT. Danareksa mengirim ulang data pembayaran kepada P4M untuk melakukan pengecekan kembali dan menghubungi UMKM yang bersangkutan mengenai pembayaran, dan hal tersebut dilakukan setiap bulan saat semua UMKM sudah membayar angsuran.
Perbaikan proses bisnis atau business process improvement pada P4M menggunakan metode Tabular Application Development (TAD). Hasil dari Business Process Improvement ini nantinya dapat digunakan sebagai titik awal dari pertimbangan pembuatan sistem informasi yang dapat menjadi solusi dari permasalahan di P4M. Metode TAD memiliki enam tahap yaitu identifikasi proses bisnis, pemodelan proses bisnis, business process improvement, pengembangan objek model dari sistem, desain sistem, dan implementasi sistem. Pada penilitian ini hanya melaksanakan tiga tahap pertama yaitu identifikasi proses bisnis, pemodelan proses bisnis, dan business process imrovement. Sedangkan tahap lainnya tidak dilaksanakan karena tahap-tahap tersebut merupakan fase implementasi sistem informasi. Hasil dari business process improvement diukur dan dibandingkan. Dari tiga proses bisnis yang dimiliki P4M yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan terdapat pengurangan waktu sebanyak 1 bulan 14 hari 20 jam 2 menit 30 detik, pembayaran angsuran pinjaman terdapat pengurangan waktu sebanyak 2 hari 18 jam 7 menit, dan monitoring dan evaluasi terdapat pengurangan waktu sebanyak 9 menit.
