Abstract
Migrasi sistem MES yang dilakukan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. bertujuan untuk memudahkan dalam proses produksi baja dan mendukung proses bisnis. Padatnya proses bisnis dan aktifitas bisinis, gangguan atau masalah yang terjadi pada satu fungsi dapat berpengaruh ke fungsi lainnya termasuk kualitas dari baja itu sendiri. Belum ditemukan dokumen khusus manajemn risiko hanya terlampir pada lampiran dokumen penerapan migrasi sistem. Diperlukan manajemen risiko agar dapat mengurangi terjadinya bencana. Berdasarkan hasil wawancara, masih terdapat beberapa masalah atau gangguan yang dapat memberikan dampak yang besar jika tidak segera ditangani. Untuk itu diperlukan evaluasi manajemen risiko menggunakan COBIT 5 IT Risk dengan sub domain EDM03 Ensure Risk Optimation dan APO12 Risk Management agar diketahui manajemen risiko sudah sampai nilai dari level kapabilitas dan skala pencapaian.Hasil perhitungan dari nilai capability level pada subdomain EDM03 adalah 1,2 dan subdomain APO12 adalah 1,2. Nilai harapan kedua subdomain tersebut adalah 2 berarti memiliki kesenjangan 0,8. Diperlukan juga Risk Scale untuk mengetahui skala risiko dan Business Impact Analysis (BIA) untuk mengetahui dampak dari masalah. Dari hasil Risk Scale, skala resiko tertinggi adalah 4 dan kategori kritis pada BIA adalah mission-critical sehingga memiliki waktu recovery time objective dibawah 12 jam. Berdasarkan dari analisa capability level, BIA, SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threat) dan mitigasi risiko maka diberikan rekomendasi yang dapat digunkan untuk membantu penerapan manajemen risiko pada migrasis sistem MES. Rekomendasi yang diberikan berfokus pada pembuatan dokumentasi dan prosedur baku pada setiap proses atau kegiatan migrasi sistem.
