Abstract
Identifikasi awal terhadap penyakit sapi perah untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas susu sangat penting, karena sapi perah merupakan penghasil susu terbesar di Indonesia. Permasalahan yang muncul adalah ketergantungan peternak terhadap pakar atau dokter hewan dalam mengidentifikasi penyakit pada ternaknya. Pakar atau dokter hewan bekerja ketika ada panggilan sehingga tidak dapat datang dalam waktu yang singkat. Salah satu alternatif untuk menangani masalah tersebut adalah dengan membuat sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi penyakit pada sapi perah, sehingga peternak sapi dapat melakukan identifikasi penyakit pada ternaknya secara mandiri. Sistem identifikasi penyakit pada sapi perah ini menggunakan peluang bersyarat dan metode Dempster-Shafer. Gejala yang dimasukkan pengguna akan dicari nilai kepercayaannya masing-masing menggunakan peluang bersyarat. Terdapat 213 data kasus sebagai data latih yang digunakan untuk mendapatkan nilai kepercayaan gejala. Kemudian nilai kepercayaan gejala yang didapat akan menjadi nilai belief pada metode Dempster-Shafer yang digunakan untuk mendapatkan kesimpulan penyakit. Penelitian ini dapat melakukan identifikasi terhadap 13 penyakit dengan 38 gejala inputan. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan nilai akurasi sistem tertinggi yaitu sebesar 100% dari 20 kasus yang diuji. Dari hasil pengujian juga didapatkan bahwa data latih seimbang maupun tidak seimbang dapat digunakan dalam penelitian ini.