Abstract
Tanaman tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak digemari orang karena memiliki banyak manfaat dan khasiat serta rasa yang enak. Hal tersebut membuat kebutuhan tomat di pasaran relatif tinggi dan banyak diusahakan secara komersial di Indonesia. Produktivitas tomat di Indonesia masih rendah, pada tahun 2013-2014 produktivitas tomat menurun dari 992,780 ton menjadi 915,987 ton. Penyakit tanaman tomat menjadi salah satu faktor penyebab dari rendahnya produktivitas tomat. Keterbatasan jumlah ahli dan kurangnya pengetahuan petani mengenai penyakit tanaman tomat dan penanganannya juga turut berpengaruh terhadap penurunan produktivitas tomat. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pakar untuk membantu petani dalam melakukan identifikasi penyakit tanaman tomat. Pemodelan sistem pakar ini menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) sebagai metode inferensi. F-AHP merupakan pengembangan dari metode AHP. Dimana dilakukan pendekatan logika fuzzy yaitu pendekatan triangular fuzzy number (TFN) terhadap skala crisp AHP. Sistem menggunakan 16 gejala dan 4 kriteria tanaman tomat untuk melakukan identifikasi. Berdasarkan pengujian fungsional yang telah dilakukan, masing-masing kasus uji menghasilkan kesesuaian dengan kebutuhan sistem. Hal ini menunjukkan bahwa fungsionalitas sistem telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Berdasarkan pengujian akurasi yang telah dilakukan terhadap 30 data uji, didapatkan 28 data uji yang bernilai benar sehingga akurasi sistem adalah sebesar 93,33%.