PENILAIAN KUALITAS LAYANAN E-PROCUREMENT PADA PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK MENGGUNAKAN E-GOVQUAL DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2016 by Doro Jurnal
Volume 8 - Number 30
Year of Publication: 2016
Diannisa Hakim, Ismiarta Aknuranda dan Niken Hendrakusuma Wardani
Download Article

 


Abstract

Pemerintah telah mulai melakukan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dikenal dengan istilah e-government. Salah satu pengembangan e-government adalah e-procurement. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan lembaga pemerintah yang mengembangkan e-procurement dan telah menerapkannya di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang telah menerapkan adalah Kabupaten Trenggalek. Dengan penerapan sistem e-procurement yang telah dilakukan sejak tahun 2012, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kualitas layanan e-procurement yang berjalan di Kabupaten Trenggalek menurut persepsi pengguna. Hal inilah yang dilakukan dalam tugas akhir ini

Metode yang digunakan untuk menilai kualitas layanan dalam penelitian ini adalah dengan survei menggunakan e-GovQual, yang terdiri atas empat dimensi dengan 21 atribut dan Importance Performance Analysis (IPA), yang terdiri dari analisis tingkat kesesuaian,  analisis kuadran, dan analisis kesenjangan (gap). Ada 60 responden yang terlibat dalam penelitian ini dari dua populasi yang berbeda, yakni pihak penyedia dan non penyedia, yang masing-masing populasinya sejumlah 30 responden.

Dari analisis tingkat kesesuaian antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan diperoleh hasil sebesar 86,94% yang berarti kualitas layanan sudah baik namun masih dapat ditingkatkan. Dari analisis kuadran ada 5 atribut yang ada pada kuadran I (prioritas utama), 6 atribut yang ada pada kuadran II (pertahankan prestasi), 5 atribut yang ada pada kuadran III (prioritas rendah), dan 5 atribut yang ada pada kuadran IV (berlebihan). Dari hasil analisis kesenjangan (gap) antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan didapatkan hasil dengan nilai negatif yakni sebesar -0,56 yang berarti kualitas layanan secara keseluruhan belum sesuai dengan harapan pengguna. Dari analisis IPA tersebut dapat diketahui urutan atribut yang menjadi prioritas adalah perhatian help desk, balasan cepat help desk, pengetahuan help desk, kecepatan unduh (download) formulir, dan kepercayaan help desk.

Keywords

e-government, e-GovQual, e-procurement, Importance Performance Analysis (IPA), kualitas layanan