Abstract
Pada penggunaan jaringan saat ini antara control plane dengan data plane diletakkan dalam satu perangkat jaringan yang sama. Hal inilah yang membuat dampak kompleksitas pada jaringan seiring dengan bertambahnya kebutuhan jaringan. Software defined network merupakan konsep yang memisahkan antara control plane dan data plane. Control plane memberikan keputusan terhadap setiap paket yang datang dengan mengatur logika jaringan seperti algoritma routing dan tabel routing. Sedangkan data plane merupakan bagian untuk mengatur bagaimana paket akan diteruskan menuju ke destination. Komunikasi antara control plane dan data plane melalui protokol openflow.
Dalam kebutuhan jaringan yang semakin kompleks, kemampuan kinerja untuk memaksimalkan penggunaan perangkat terkait scalability dan programmability seperti load balancing telah mampu disediakan oleh software defined network. Load balancing merupakan metode pendistribusian kinerja server dalam melayani setiap request yang ada. Load balancing server bertugas membagi permintaan yang masuk untuk diberikan ke suatu web server dengan memberikan layanan yang sama. Algoritma round robin mendistribusikan permintaan kepada web server secara bergantian dan dapat diberikan weight sesuai dengan resource yang dimiliki.
Melalui implementasi sistem ini didapatkan pembagian beban server dengan algoritma round robin. Sistem load balancing memberikan nilai rata-rata koneksi per detik semakin meningkat sebanyak 1.07 cons/s. Sehingga dalam memberikan respon terhadap permintaan user lebih cepat dibandingkan hanya menggunakan server utama saja. Adapun rata-rata koneksi per detik untuk masing-masing server yaitu server 1 sebanyak 31.5 cons/s. Server 2 sebanyak 31 cons/s. Server 3 sebanyak 31.25 cons/s. Jumlah rata-rata pembagian server didasarkan pada jumlah permintaan user sebanyak 50 kali, 75 kali, 100 kali dan 150 kali.