Abstract
Pepaya (Carica Pepaya L.) merupakan jenis buah tropis yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Indonesia menjadi salah satu Negara yang secara konsisten menjadi penghasil utama papaya di dunia. Namun menurut data Badan Pusat Statistik, produksi buah pepaya di Indonesia pada tahun 2010 menurun sekitar 12,6% dibanding tahun 2009, yaitu dari 772.844 ton menjadi 675.801 ton (Utari Saraswati et al. 2013). Penurunan hasil panen tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor iklim yang tidak menentu serta serangan hama dan penyakit. Di sisi lain menurut pakar hama penyakit tanaman papaya dari BPTP Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Moh. Cholil Mahfud, M.S, penyuluh dan petani masih memiliki pemahaman yang rendah tentang hama penyakit pada tanaman papaya meskipun sudah diberikan training karena beberapa hama penyakit memiliki gejala yang hampir sama. Kemudian satu tanaman papaya dapat terserang lebih dari satu jenis hama penyakit. Karena pentingnya diagnosa hama penyakit pada tanaman papaya dibutuhkan sebuah sistem pakar untuk membantu petani dan penyuluh dalam mendiagnosa hama penyakit pada tanaman pepaya serta diharapkan dengan adanya sistem tersebut produksi pepaya semakin meningkat. Dalam sistem pakar ini dibutuhkan sebuah metode untuk mempermudah pengguna dalam melakukan diagnosa hama penyakit pada tanaman papaya. Dempster-Shafer adalah salah satu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa (Dahria, 2013). Dalam sistem ini pengguna memasukkan gejala-gejala pada tanaman papaya dan sistem akan memberikan hasil keluaran berupa diagnosa hama penyakit yang dialami oleh tanaman papaya tersebut. Hasil pengujian menunjukkan uji validasi fungsional sistem sebesar 100% dan hasil uji akurasi sebesar 96%.